Jambi – Macet horor di jembatan Aurduri Satu masih teringat jelas dibenak Usman Ermulan, pagi dan sore tadi, Senin, 13 Mei 2024.
Mantan anggota DPR RI tiga periode di Komisi Keuangan-Perbankan dan Perencanaan Nasional itu bersama keluarga bertolak dari kawasan Simpang Rimbo Kota Jambi menuju Tanjungjabung Barat untuk menghadiri pesta pernikahan.
Di perjalanan, keluarga ini sekian lama terjebak macet. Mereka tak bisa berbuat banyak karena kondisi kendaraan tak bergerak alias macet total.
“Terpaksa harus putar balik lewat Jembatan Aurduri II (Dua),” kata Usman.
Kondisi makin memprihatinkan ketika mereka melewati jalan yang dianggap sesuai harapan di Muarojambi.
“Padahal dengan kebijakan seorang kepala daerah bisa saja menabur batu koral ke lobang. Memang dalam pelaksanaannya dari APBD, tapi Dinas Pekerjaan Umum kabupaten Muarojambi bisa saja tanpa melalui kontraktor yang penting masyarakat bisa merasakannya, kecuali harus melalui pemborong jelas ada fee-nya?,” kata Usman, orang dekat anggota BPK RI Ahmadi Noor Sufit.
Cerita ini sebelum kapal ponton pengangkut batu bara menabrak tiang jembatan Aurduri Satu siang tadi.
“Kembali sampai jam 17.31 jembatan Aurduri Satu tak henti macet seolah Pemda Provinsi Jambi tidak mau tahu dengan kesusahan pengguna jalan,” ucap Usman, sepulang dari Tanjungjabung Barat menuju Kota Jambi.
Ia pun berharap pemerintah Provinsi Jambi mampu mendorong Presiden Joko Widodo untuk menurunkan dana pusat membangun Jembatan Aurduri Tiga yang diharapkan dapat mengurai kepadatan arus lalu lintas dan akan sangat baik bagi perekonomian masyarakat Sumatera.
“Kemacetan yang terjadi di jembatan Aurduri Satu dapat menyebabkan terjadinya inflasi untuk daerah utara Provinsi Jambi, sebagian Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau serta Sumut dan Aceh,” sebut Usman, juga mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode. (Den)