Jambi – Keputusan Partai Amanat Nasional (PAN) untuk kembali mendukung Al Haris dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024 menjadi pukulan berat bagi Romi Haryanto, Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur).
Kegagalan Romi mendapatkan dukungan PAN dikarenakan beberapa faktor yang menjadi sorotan publik.
Faktor-Faktor Penyebab
Kurangnya Kepedulian dalam Mengurus PAN Tanjab Timur
Romi Hariyanto, yang telah menjabat Ketua DPD PAN Tanjung Jabung Timur selama 10 tahun, dikritik karena tidak mampu membangun kantor PAN di daerah tersebut.
Hingga kini, kantor PAN Tanjab Timur masih menyewa dari pihak ketiga. Berbeda dengan partai Golkar dan PDI-P yang memiliki kantor tetap meskipun hanya memiliki beberapa anggota di DPRD Tanjab Timur.
Pemasukan Uang Partai
Banyak pemasukan uang partai yang berasal dari sumbangan Fraksi PAN yang beranggotakan 17 orang dan bantuan keuangan parpol dari APBD yang bernilai ratusan juta rupiah per tahun, semuanya masuk ke kas DPD PAN Tanjab Timur.
Namun, manajemen dana ini dipertanyakan oleh banyak pihak. Karena tidak digunakan untuk membangun kantor permanen.
Pencalonan Independen dalam Pilbup Tanjab Timur
Ketika maju dalam Pilbup Tanjab Timur, Romi lebih memilih jalur independen tanpa mempedulikan marwah PAN, padahal saat itu dia masih menjabat sebagai Ketua PAN Tanjab Timur.
Langkah ini dinilai mencederai kepercayaan partai dan anggotanya.
Pendapat Pengamat Politik
Dr. Dedek Kusnadi, akademisi dari UIN STS Jambi, menilai bahwa untuk memudahkan Romi mendapatkan dukungan partai lain dalam Pilkada Gubernur Jambi 2024, ia harus segera mengambil keputusan untuk mundur dari PAN.
“Romi harus cepat ambil keputusan mundur dari PAN jika ingin mendapatkan perahu untuk maju di Pilgub Jambi. Langkah ini bisa membuka peluang bagi Romi untuk mencari dukungan dari partai lain yang mungkin lebih bersedia mendukung pencalonannya,” ujar Dr. Dedek Kusnadi.
Dengan mundur dari PAN, kata Dr Dedek, Romi dapat menghindari konflik internal yang bisa merugikan posisinya.
Dr. Dedek Kusnadi menyoroti ketidakmampuan Romi dalam membangun kantor PAN di Tanjung Jabung Timur meskipun telah menjabat sebagai Ketua DPD PAN selama 10 tahun.
“Ini bukan hanya masalah simbolik, tetapi juga mencerminkan manajemen yang kurang efektif dan komitmen yang dipertanyakan terhadap pengembangan partai di daerah,” ujar Dr. Dedek.
Pengelolaan dana partai, yang berasal dari sumbangan fraksi dan bantuan APBD, dinilai tidak optimal.
“Ada pertanyaan serius tentang bagaimana dana tersebut dikelola dan digunakan. Ini menimbulkan ketidakpercayaan di antara anggota partai dan konstituen,” jelasnya.
Kemudian, Langkah Romi untuk maju sebagai calon independen dalam Pilbup Tanjab Timur tanpa melibatkan PAN menunjukkan kurangnya kesetiaan dan menghargai marwah partai.
“Ini memberikan sinyal negatif kepada partai bahwa Romi mungkin tidak sepenuhnya berkomitmen kepada PAN,” kata Dr. Dedek.
Keberhasilan Al Haris dalam mendukung caleg PAN dan memenangkan kursi Ketua DPRD Provinsi Jambi menunjukkan kepemimpinan yang efektif dan berdampak positif bagi partai.
“Al Haris memberikan contoh yang kuat tentang bagaimana kepemimpinan yang baik bisa memperkuat posisi partai di tingkat provinsi,” tambahnya.
Dr. Dedek Kusnadi merekomendasikan agar Romi mempertimbangkan untuk mundur dari PAN jika ingin meningkatkan peluangnya dalam Pilkada Gubernur Jambi 2024.
“Langkah ini bukan hanya tentang mengambil keputusan yang cepat, tetapi juga tentang membangun kembali kepercayaan dan aliansi yang lebih kuat,” ujarnya.
Dengan mundur dari PAN, Romi dapat menghindari konflik internal dan membuka peluang untuk mencari dukungan dari partai lain.
“Ini bisa menjadi langkah strategis untuk menunjukkan bahwa Romi serius dalam memperbaiki posisinya dan mendapatkan dukungan yang lebih luas,” kata Dr. Dedek.
Romi harus segera membangun komunikasi dan aliansi dengan partai-partai lain yang mungkin lebih bersedia mendukung pencalonannya.
“Dia harus menunjukkan komitmen yang kuat dan visi yang jelas untuk masa depan Jambi. Ini bisa membantu mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk maju,” jelasnya.
Memperbaiki Citra dan Manajemen
Romi perlu memperbaiki citra dirinya dengan menunjukkan keberhasilan dalam manajemen dan pengembangan infrastruktur partai.
“Langkah-langkah konkret dalam memperbaiki manajemen dan infrastruktur partai dapat membantu mengembalikan kepercayaan dan mendukung ambisi politiknya,” tambah Dr. Dedek.
Sumber: jambilink