Jambi – Jaringan Jamaah Ansharu Syariah (JAS) dan eks narapidana terorisme (Napiter) wilayah Jambi melakukan pelepasan baiat dan berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lepas bai’at dan ikrar setia NKRI jaringan Jamaah Ansharu Syariah dan eks Napiter ini disaksikan Gubernur Jambi Al Haris, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi, analis utama bidang penindakan Densus 88 Brigjend Pol Torik Triyono.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor Bupati Batanghari, Selasa (30/04/2024). Lepas bai’at dan ikrar setia NKRI jaringan jamaah Ansharu syariah dan eks Napiter ini juga dihadiri Wakil Bupati Batanghari, Bakhtiar.
Pada kesempatan itu, Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan pemerintah selalu berupaya hadir disemua lini kehidupan masyarakat.
“Kita ada yang namanya SKM (Surat Keterangan Miskin) gratis berobat di rumah sakit umum, yang rumahnya jelek kita bedah rumah, pesantren kita bantu setiap tahun hampir 40 M. Kita bangga dengan semangat orang membangun pondok dengan tujuan mendidik anak-anak Jambi ini, tetapi harus dengan pendidikan yang berkualitas sesuai dengan norma-norma kaidah aturan hukum yang ada di Indonesia ini,” kata Al Haris.
“Jadi kami suport terus pemerintah, begitu bangganya kami dengan semangat teman-teman mendirikan pesantren karena yang didik anak-anak Jambi biar cerdas. Tentu kami juga tidak boleh menitipkan anak-anak kami yang nantinya salah asuh, salah didik, maka ini kita benahi bersama-sama,” tambah Al Haris lagi.
Gubernur Al Haris juga menyampaikan apresiasi kepada Densus 88 dan Kapolda dan mengajak eks JAS dan eks Napiter untuk satukan visi cinta NKRI.
“Mari kita luruskan niat kita, kalau cinta tanah air juga sebagian dari iman. Saya berharap mudahan kedepan mari satukan visi kita untuk Indonesia, untuk tanah tumpah darah. Saya berharap mari kita semua satukan hati kita, kita berbenah diri, mantapkan hati untuk Indonesia yang kita cintai.
“Saya apresiasi betul dengan teman-teman densus 88 yang begitu ingin Indonesia ini aman damai tentram. Kami terima kasih banyak kepada Pak Kapolda, jajaran Densus 88, Kabinda, dan bapak-bapak (Eks JAS dan eks Napiter) jika ada hal yang nyumbat di hati kami terbuka,” sebutnya.