Batanghari – Pemerintah Kabupaten Batanghari menggelar kegiatan Peningkatan Numerasi Pandai Berhitung dengan Metode Gampang Asyik dan Menyenangkan (GASING) yang diselenggarakan di Ruang Kaca Rumah Dinas Bupati Batanghari.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Batanghari, Muhammad Fadhil Arief pada pada Senin, 4 Maret 2024. Metode pembelajaran GASING merupakan inovasi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Batanghari.
Bupati Kabupaten Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengatakan metode ini dapat mempercepat kompetensi numerik siswa sehingga menjadi lebih kreatif dan inovatif.
“Siswa juga lebih mudah memahami konsep matematika yang sulit dan dapat memperoleh kemampuan berpikir logis,” kata dia.
Ia mengatakan pada prinsipnya, siswa diajak senang belajar matematika yang komplek mulai dari perkalian, pembagian, penambahan dan pengurangan.
“Kita mau bagaimana ini ada akselerasi, terjadi peningkatan yang drastis terhadap kemampuan siswa dan guru di Batanghari,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, Bupati menargetkan angka numerasi di Kabupaten Batanghari itu bisa mencapai angka 8.
“Saat ini di angka 3,8 walaupun di Jambi, angka ini masih lumayan, tapi kami menargetkan di angka ideal,” ucap dia.
Bupati Kabupaten Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengatakan kegiatan tersebut akan berlangsung sampai dengan bulan Agustus mendatang, dan masih akan terus berlanjut.
“Ini sampai bulan Agustus dan nanti pelatih nya dari Yayasan Teknologi Indonesia Jaya ini akan melatih guru. Dan guru yang dilatih ini akan menjadi pelatih lagi,” katanya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Teknologi Indonesia Jaya sekaligus pencetus metode GASING, Prof. Yohanes Surya mengatakan dengan metode GASING ini akan menumbuhkan rasa bahagia di dalam belajar, terutama di kurikulum matematika.
“Untuk pelatihannya nanti akan fokus kepada matematika, jadi bagaimana mempelajari matematika itu dengan cara gampang, tapi asik dan menyenangkan,” kata Prof. Yohanes.
Melalui pembelajaran tersebut maka karakter anak akan berubah lebih percaya diri dan lebih menghargai waktu serta dapat berhitung lebih cepat.
“Nantinya kita ubah bentuk metode belajar dengan cara yang lebih menyenangkan, dan mereka tanpa sadar bahwa sedang belajar padahal mereka itu bermain sambil belajar,” tutunya.