Jambi – Politisi Senior, Usman Ermulan menyebutkan usulan Gubernur Jambi Al Haris membangun Jembatan Sungai Rambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak realistis.
Jembatan ini direncanakan akan menghubungkan tiga kecamatan terisolir serta menghubungkan ke Pelabuhan Ujung Jabung.
“Berapa puluh kilometer lumpur yang harus ditimbun untuk membangun jalan di atasnya, sementara dasarnya berupa lumpur. Kecuali jika jembatan yang dibangun panjang tanpa ada pengerasan di tanah lumpur ini,” ujar Usman, Senin, 9 September 2024.
Usman yang merupakan mantan Anggota DPR RI selama tiga periode dan berpengalaman dalam Komisi Keuangan, Perbankan, dan Perencanaan Nasional, mempertanyakan mengapa Al Haris tidak memanfaatkan Dermaga Pelabuhan yang ada di Muara Sabak. Pelabuhan yang sudah dibangun menggunakan dana APBN berada di Muara Sungai Batanghari, jalannya sudah ada.
“Kenapa harus memaksakan pembangunan pelabuhan di atas hamparan yang katanya akan membangun satu Jembatan di Sungai Rambut,” ucap Usman.
Usman pernah menjabat di Komisi APBN yang tugasnya mengkaji triliunan rupiah anggaran negara justru mengganggap, lebih baik Al Haris mengusulkan pembangunan Jembatan Batanghari Tiga, di mana kemacetan yang terjadi setiap hari di Jembatan Batanghari Satu telah memberi dampak signifikan terhadap harga bahan pokok yang terus meningkat.
“Padahal ada yang lebih penting dan mendesak yakni membangun Jembatan Batanghari Tiga, yang betul-betul sedang dinantikan sebagian masyarakat Pulau Sumatera, Aceh, Sumut, sebagian Sumbar, Riau dan Riau Kepulauan, demikian juga bagian Selatannya Provinsi Jambi,” ucap Usman.
Usman menegaskan bahwa macet di Jembatan Batanghari Satu, bukan hanya kesejahteraan yang terganggu bagi masyarakat Provinsi Jambi, tetapi juga sebagian masyarakat Indonesia bagian Sumatera.
“Jika masih kurang cukup dengan Pelabuhan Muara Sabak, bisa juga Muara Sungai Pengabuan yang sudah ada jalan daratnya. Daripada menanti hujan di langit untuk jadinya Pelabuhan Ujung Jabung,” ucap Usman.
Menurut seorang kawan lama mendiang Presiden RI ketiga, BJ Habibie itu, kemacetan panjang kendaraan menuju Jembatan Batanghari Satu terjadi setiap hari dan harus segera diatasi.
“Masalah kemacetan terus terjadi dalam Provinsi Jambi. Sampai kapan Jambi jadi bahan tertawaan Provinsi lain di Pulau Sumatera. Apakah cara kerja yang begini perlu dilanjutkan?,” tegas Usman.
Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode tersebut berharap persoalan ini dapat menjadi bahan pemikiran para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Jambi yang baru dilantik hari ini, Senin, 9 September 2024.
“Untuk tahu kondisi daratan lumpur yang akan dibangun Pelabuhan Ujung Jabung dalam khayalan,” jelasnya.
Asal tahu saja, usulan tersebut dibahas bersama Kemendagri dan berbagai kementerian dan lembaga terkait di Hotel Millenium Jakarta Pusat, beberap hari lalu.
Al Haris didampingi Anggota DPR RI Dapil Jambi H. A. Bakri, memberikan presentasi terbaru tentang pembangunan Jembatan Sungai Rambut kepada Direktur Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan DPOD, Valentinus Sudarjanto Sumitu, dan Analis Kebijakan Ahli Madya Sekretariat Wakil Presiden, Dunny Widyanto, dan semua yang hadir.
“Kita mengajukan kepada Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) tentang keberlanjutan pembangunan Jembatan Sungai Rambut, namun ada beberapa pihak yang belum hadir. Kita butuh kepastian hukum dari keberlanjutan pembangunan jembatan. Karena sudah ada uang Negara yang masuk untuk membangun sebagian dermaga dan tiang pancang. Nah kita ingin ini bisa dimanfaatkan,” ujar Al Haris.
(Amar Makruf)