Jakarta – Dalam negara yang menganut sistem demokrasi, peran pemerintah sangat penting tetapi keberadaan oposisi juga tidak bisa diabaikan. Keduanya membentuk pola hubungan saling mengawasi dan membuat keseimbangan atau dikenal dengan istilah checks and balances.
Tokoh politik nasional menetap di Jambi yang juga mantan anggota DPR-RI tiga periode Usman Ermulan menyatakan hal itu kepada sebuah media di Jakarta, KBA News, pada Senin, 16 September 2024.
“Dari sanalah kita memandang fungsi dan peranan partai yang akan didirikan Anies Baswedan. Yaitu dalam rangka menyehatkan proses demokrasi di Indonesia.”
Mantan Bupati Tanjung Jabung Barat Jambi dua periode itu mensinyalir, “Ada kesan demokrasi kita akan dibuat monolitik. Semua partai akan diikutkan dalam kursi kabinet, ” ucap Usman.
Saat ini, selain PDIP, semua partai yang ada kursi di DPR, sebanyak12 partai, ramai-ramai sudah sepakat bergabung dalam Pemerintahan Prabowo-Gibran yang akan dilantik 20 Oktober mendatang.
Pada masa Pemerintah Jokowi yang pertama (2014-2019) ada tiga partai oposisi yaitu Gerindra, PKS dan Demokrat. Pada masa Jokowi kedua (2019-2024) Gerindra menyeberang yang menyisakan PKS dan Demokrat. Hasil Pilpres 2024 menyebabkan PDIP keluar tetapi PKS dan Demokrat masuk.
“Dengan hanya satu partai yang di luar pemerintahan, yaitu PDIP jelas itu tidak efektif mengawasi pemerintah. Walau meraih suara terbanyak di DPR-RI tetapi tidak bisa efektif karena cuma sekitar 18 persen. Sementara yang pro pemerintah sangat besar mencapai 82 persen,” kata Usman, juga pengusaha POM bensin dan sawit di Jambi tersebut.
Lancar tanpa hambatan
Dalam waktu lima tahun ke depan, Pemerintahan Prabowo akan berjalan lancar tanpa hambatan berarti di DPR. Dia bisa melakukan apa saja tanpa mendapat pengawasan dan perimbangan yang berarti. Pemerintah tanpa pengawasan akan rawan atas penyalahgunaan wewenang dan keuangan.
“Itulah yang terjadi pada 10 tahun pemerintahan Jokowi dan nampaknya akan terulang pada lima tahun mendatang. Kita terpaksa hanya melihat tanpa daya untuk melakukan kontrol di dalam parlemen,” kata peraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Jambi itu.
Upaya Anies mendirikan partai barangkali merupakan harapan masyarakat dalam rangka membenahi praktik politik sekarang. Anies didukung oleh akar rumput yang kuat. Pernyataannya untuk mendirikan partai mendapat dukungan rakyat banyak.
“Saat ini Anies merupakan satu-satunya tokoh non-partai yang mendapat dukungan rakyat. Dia akan dengan mudah mendirikan partai. Dan karena rakyat merindukan perubahan maka dipastikan partai Anies akan cepat membesar,” kata Usman yang juga mendukung Anies.
Kawan lama mendiang Presiden RI Ketiga Bj Habibie ini berjanji akan menyediakan fasilitas kantor partai tersebut di Jambi jika sudah dideklarasikan.