KUALA TUNGKAL– Seorang pemuda penyandang difabel Gigih Dwi Prasityo yang akrab disapa Agit, mengecam ANONIM yang mengklaim diri sebagai pemuda yang mewakili difabel.
Kecaman itu bagi Agit perlu ia tunjukkan sebagai respon terhadap beredarnya kabar bahwa ada ANONIM yang “curhat” ke salah seorang cawabup dan mengklaim mewakili difabel Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat).
Inti curhatan ANONIM yang mengaku-ngaku mewakili difabel itu adalah terkait kurangnya perhatian Pemda terhadap kaum difabel di Tanjab Barat.
Isu itu kini heboh dalam perbincangan, baik di warung kopi, media online dan media sosial. Kabar yang beredar tersebut dapat dibaca disini.
Curhatan ANONIM tersebut kabarnya disampaikan melalui pesan Whatsapp ke salah satu cawabup Tanjab Barat, sehingga menimbulkan kesan bahwa itu adalah curahan hati seluruh difabel Tanjab Barat.
“Kini isu itu menjadi konsumsi publik, tersebar di media online. Saya tegaskan bahwa saya selaku pemuda penyandang difabel tidak merasa diwakili oleh yang entah siapa itu (anomim),” tegas Agit.
“Saya tidak pernah setuju dan tidak pernah meminta diwakili untuk menyampaikan statement atau curhatan semacam itu ke cabup ataupun cawabup,” jelas Pengurus yang Aktif mengelola Yayasan Special Preneur itu.
Menurutnya, isu yang “dimainkan” itu sarat akan kepentingan Pilkada yang coba “menggarap suara” kaum difabel. Akan tetapi menurut Agit, cara yang digunakan sangat “tidak elok” sebagai masyarakat yang beradab.
Sebagai pemuda yang aktif dalam kegiatan sosial dan kreatif dalam agenda kepemudaan, Agit justru mengapresiasi beberapa sikap Pemerintah Daerah (Pemda) terhadap kaum difabel Tanjab Barat.
Bahkan Agit sendiri mengakui bahwa dirinya sebagai salah seorang difabel yang pernah mendapatkan perhatian dan bantuan dari pihak Pemda.
“Meskipun program Pemda belum sempurna, tapi harus diakui juga banyak yang sudah dibuat oleh Pemda untuk kaum difabel di Tanjab Barat ini. Saya buktinya, saya pernah dibantu,” tegas Agit.
Lebih lanjut, sebagai respon yang terbuka, Agit seorang pemuda yang juga proaktif mengamati kehidupan sosial politik itu menantang ANONIM yang mengklaim mewakili kaum difabel tersebut.
Bahkan Agit juga mendorong agar cawabup yang katanya mendapatkan pesan curhat dari Pemuda difabel itu berani terbuka menyampaikan siapa pemuda yang dimaksud.
“Siapa dia? Saya minta cawabup yang katanya mendapat curhat dari pemuda difabel itu untuk memberitahukan namanya, karena bisa merusak nama baik dan menebar klaim buruk bagi kaum difabel di Tanjab Barat kalau tidak diluruskan,” ucap Agit.
Agit bahkan siap berdebat dengan ANONIM yang dimaksud apabila ia tahu siapa orangnya, agar jelas dan terang seperti apa kondisi difabel di Tanjab Barat saat ini dan seperti apa kontribusi Pemda hari ini terhadap difabel.
“Makanya cawabup yang dapat pesan curhat itu kasih tau saja siapa orangnya, saya siap berdebat dengan pemuda itu. Apa yang dia tau sehingga berani mengklaim mewakili difabel Tanjab Barat,” tutup Agit