JAMBI — Hampir setahun, kasus dugaan penggunaan identitas ijazah milik orang lain yang ditujukan kepada Amrizal, anggota DPRD Provinsi Jambi periode 2024 – 2029, belum juga ada tersangkanya.
Kasus itu dilaporkan di era Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jambi dijabat Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira. Kini Andri sudah pindah tugas. Berbulan-bulan kasus itu ditanganinya, namun tak berujung.
Jabatan Direktur Reskrimum Polda Jambi sekarang dijabat oleh Kombes Pol Manang Soebeti. Mantan Direktur Reserse Narkoba (Dirnarkoba) Polda Riau itu katanya punya prestasi cemerlang. Tegas dalam tugas.
Masyarakat Jambi sangat berharap Pak Bray —sapaan tenar Kombes Manang Soebeti— mampu menuntaskan kasus politisi Partai Golkar itu. Masyarakat Jambi tak ingin kasus itu di-86-kan.
Besarnya harapan masyarakat Jambi kasus Amrizal diselesaikan, terungkap di berbagai media sosial. Nyali Pak Bray diuji dalam mengungkap kasus yang melibatkan nama pejabat itu.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Muhammad Hafiz, juga ingin kasus itu segera terang benderang. Dia pun mendesak Polda Jambi segera memberi kejelasan hukum terhadap kasus Amrizal.
“Kami minta Polda Jambi segera memberikan kejelasan dalam kasus ini, agar terang benderang,” ujar Hafiz, belum lama ini.
Hafiz menegaskan, DPRD Provinsi Jambi melalui Badan Kehormatan (BK) akan segera memproses Amrizal jika terbukti bersalah. Hanya saja mereka menunggu hasil penyidikan pihak kepolisian.
Hafiz tidak ingin berspekulasi, atau mengambil tindakan lebih lanjut sebelum ada kepastian hukum yang jelas. Apalagi kasus ini menyangkut kader partai. Dia menghormati Partai Golkar, “rumah” Amrizal berpolitik.
“Jika belum terbukti, kami tidak bisa berandai-andai,” tegas politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Hafiz juga menyampaikan, DPRD Provinsi Jambi memberi kepercayaan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk melakukan proses hukum yang adil dan transparan terhadap kasus Amrizal.
“Status kami menunggu saja, bagaimana kejelasan hukumnya. Beri kepercayaan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk membuktikan. Kami dari DPRD sifatnya menunggu. Kalau sudah ada ketetapan hukum pasti, barulah kami proses,” tegas Hafiz.
Hafiz sangat berhati-hati mengomentari kasus Amrizal. Dia tidak mau terlalu banyak bicara, mengingat ini masalah partai politik.
Namun begitu, Hafiz memastikan komunikasi antar partai politik di Provinsi Jambi tetap berjalan lancar, tidak ada gesekan atau kesalahpahaman.
“Ini agak sensitif, karena mengingat kewenangan Partai Golkar. Kalau saya terlalu berkomentar banyak tentang itu, saya takut menyalahi komunikasi kami sesama partai politik di Provinsi Jambi,” ucap Hafiz. ***