Banjir Genangi Jalan Utama dan Rumah Warga di Merlung
Kualatungkal, AP – Akibat tingginya curah hujan beberapa hari belakangan, membuat Sungai Tantang anak dari Sungai Pengabuan Kabupaten Tanjabbar, terus meluap. Akibatnya, ruas jalan lintas Jambi-Riau terputus dan lumpuh akibat tingginya genangan air yang merendam badan jalan utama .
Banjir yang menenggelamkan jalan Lintas Timur Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar)-Riau tepatnya di KM 91 Kecamatan Merlung membuat kendaraan sulit melintas. Banjir juga menyebabkan puluhan rumah warga terendam.
Banjir terjadi sejak tiga hari lalu, luapan air mencapai ketinggian 20 cm hingga 135 cm hingga Kamis dini hari tadi.
“Saat ini terjadi kemacetan panjang, karna jalan artenatif dari KM 91 menuju Dasal tidak bisa dilalui kendaraan muatan lantaran badan jalan sebagian terkikis arus air,” kata Iptu Harefa, Kapolsek Merlung.
Ditambahkannya, di depan Mapolsek Merlung, pada pukul 18.30 WIB, setidaknya ada badan jalan sepanjang 300 meter dengan ketinggian air mencapai 1 meter bahkan lebih.
Tiga Kecamatan di Daerah Tungkal Ulu saat ini terkena banjir akibat meluapnya beberapa anak sungai di daerah tersebut. Tiga Kecamatan yang terkena banjir diantaranya Kecamatang Batang Asam, Tungkal Ulu dan Merlung.
“Daerah yang terkena banjir di Batang Asam sudah kita tangani, informasi terakhir yang kita terima beberapa rumah warga di kecamatan Merlung dan Tungkal Ulu terkena banjir dampak tingginya curah hujan beberapa hari ini. Sebagian besar rumah warga khususnya di Merlung yang berada di tepian sungai Tantang terendam banjir. Masyarakat tetap kita minta waspada. Kita sudah persiapkan bantuannya dan sekarang masih kita,” ujar Safriwan, Asisten II Setda Tanjabbar, Kamis (17/11).
Sementara informasi yang dihimpun, khusus di Kecamatan Merlung, jumlah rumah yang terendam banjir sebanyak 77 rumah (77 KK), diantaranya Rt 01 15 KK, RT 02 17 KK, RT 03 20 KK, RT 04 25 KK, dan ketinggian air sampai dengan pukul 12.00 WIB Kamis siang, ketinggian air mencapai 80 cm. Akibatnya, terjadi antrian sepanjang kendaraan lebih kurang 2 KM.
Saat ini Pemkab Tanjab Barat tengah menerjunkan bantuan BPBD 9 orang ,TNI 15 orang, Polsek Merlung 25 orang. Tim ini mendirikan posko pengungsian di Posko PKM di jalan Siswa Rt 04 Kelurahan Merlung.
Sementara itu, dari pantauan Aksi Post di lapangan, banjir juga menyebabkan aktivitas pelayanan publik dan sekolah terganggu.
Menurut keterangan warga Merlung yang akrab di sapa Lapuk, banjir kali ini sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya. Sampai saat ini warga masih bertahan di rumah masing-masing. Meskipun ketinggian air di dalam rumah warga mencapai sebatas lutut orang dewasa, “Kami belum ada yang ngungsi, masih bertahan di rumah selain menjaga barang juga mengawasi situasi air, “tambahnya.
Sebelumnya camat Merlung Almardi menuturkan pihak kecamatan dan seluruh jajaran yang ada terus melakukan berbagai upaya untuk efakuasi warga yang terkena dampak banjir. “Kita sudah siapkan beberapa tempat untuk evakuasi warga yang terkena banjir, diantaranya Masjid, kantor karang taruna dan gedung SLB, “pungkasnya. mg