Kualatungkal, AP – Kegiatan Hulu migas di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) kembali bergairah. Diharapkan, keberadaan pelaku migas dapat memberikan sumbangsih bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Tanjabbar, H. Safrial mengatakan, kegiatan hulu migas kini tengah mati suri akibat dampak melemahnya nilai tukar dollar. Hal ini berdampak dengan harga minyak dunia mengalami penurunan drastis dari standar normal diatas 100 US Dollar perbarel kini hanya dihargai kurang dari 40 US dollar perbarel.
Padahal, Sub sektor migas dinilai memiliki peranan pentinh dalam pembangunan komoditas Migas. Tidak hanya sebagai sumber devisa dan penerimaan negara, keberadaan industri migas mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dimana saat ini sebagaian besar sumber energi dunia masih bergantung pada bahan bakar fosil seperti minyak dan gas bumi.
Perkembangan produksi migas di kabupaten Tanjabbar menunjukan peningkatan signifikan sebagai salah satu penyumbang lifting Migas terbesar di Propinsi Jambi. Terdata, produksi lifting minyak bumi di wilayah Kabupaten Tanjabbar mencapai angka 10.980 barel perhari atau sekitar 53,55 persen dari total lifting minyak bumi di Propinsi Jambi.
Sama halnya dengan lifting gas bumi kabupaten Tanjabbar yang mencapai angka 180.762 MMBTU perhari atau setara 78,86 persen dari total lifting gas bumi Propinsi Jambi.
Untuk itu, Bupati berharap kegiatan hulu migas yang baru dumulai pihak perusahaan bsa memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan masyarakat di Kelurahan Mekar Jaya dan sekitarnya.
Keberadaan perusahaan migas di Kabupaten Tanjabbar diminta memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat secara proporsional. Sehingga kedepanya tercipta transparansi informasi dan tumbuh rasa memiliki di kalangan masyatakat.
Perusahaan diminta menyerap tenaga kerja lokal. Selain itu, perusahaan diminta mengikutsertakan para tenaga lokal untuk mengikuti progam pelatihan melalui dana CSR agar mereka mampu bekerja pada level yang lebih memadai.
“Jangan jadikan usaha migas sebagai usaha yang misteri dalam pandangan masyarakat,” tegas Safrial saat membuka peresmian produksi migas, Selasa (22/11). cha