Jambi, AP – Wakil Gubernur (Wagub) Jambi Fachrori Umar mengatakan, ekonomi kreatif terutama di Jambi harus terus dikembangkan secara berkelanjutan karena potensinya sangat besar dan bisa menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
“Ekonomi kreatif berbasis pada inovasi dan proses bersama. Tentunya dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dalam mengembangkannya, untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya, Selasa (22/11).
Usai menghadiri Focus Group Discussion (FGD) tentang penguatan ekonomi kreatif untuk daerah pengembangan subsektor seni rupa dan pertunjukan disalah satu hotel di Jambi itu, Fachrori mengatakan, seni rupa berperan dalam memberikan kontribusi bagi masyarakat, sebagai lapangan tenaga kerja untuk peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
“Ekosistim yang kuat dan mapan harus terus diupayakan oleh seluruh struktur pasar seni rupa. Di dalamnya terkait kreasi, produksi, karya mediasi, presentasi hingga konsumsi. Dan itu bisa menjadi suatu yang menghasilkan ekonomi bagi masyarakat,” katanya menjelaskan.
Wagub berharap hasil dari FGD dapat memberikan masukan positif bagi pengambilan kebijakan nasional melalui Badan Ekonomi Kreatif maupun pemerintah daerah.
Dimana dapat memetakan permasalahan, potensi, tantangan, kelemahan, kekuatan serta rekomendasi dari setiap unsur untuk menghasilkan suatu analisis terhadap langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengembangan ekonomi kreatif khususnya di Jambi.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI Triawan Munaf, yang hadir dikesempatan itu menjelaskan, saat ini memang ada tantangan untuk pengembangan ekonomi kreatif tersebut. Dimana persaingan juga semakin ketat, baik tantangan dari dalam maupun luar negeri.
“Tetapi Indonesia memiliki peluang besar untuk bertransformasi melakukan penguatan ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif sebagai bagian utama dalam membangun kota kreatif,” kata Triawan.
Menurutnya, pengembangan ekonomi kreatif harus dibangun dari bawah, bukan didikte dari atas. Potensi lokal sebagai identitas daerah dan berbasis pada masyarakat menjadi potensi keberhasilan dalam membangun kota kreatif yang berkelanjutan.
Triawan mengatakan, upaya yang bisa dilakukan pemerintah yakni membuat strategi perluasan pasar, baik di dalam dan luar negeri. Termasuk memberikan fasilitas untuk proses kreatif, membangun jaringan kreatif dan rantai produksi, memberikan akses ke sumber modal serta pengembangan sumber daya manusia.
Selain itu, pemerintah juga harus berperan memberikan perlindungan serta dukungan kepada pelaku usaha pemula. Mengingat usaha pemula ini paling rentan mengalami kegagalan.
“Perlindungan dan dukungan itu bisa dalam bentuk pembangunan sentra-sentra usaha untuk pemula dan menyiapkan kapasitas sumber dayanya agar tidak sampai mengalami kegagalan,” katanya menjelaskan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra mengatakan bahwa ekonomi kreatif sangat tergantung kepada perkembangan pariwisata suatu daerah, dimana daerah harus menyiapkan potensi apa yang harus dikembangkan melalui pelatihan, pembinaan kader serta kuliner khas daerah.
Anggota DPR RI Dapil Jambi ini juga mengatakan bahwa ekonomi kreatif kerakyatan merupakan tulang punggung perekonomian nasional. ant