Jambi, AP.- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, mengimbau masyarakat nelayan di daerah itu untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDA) kelautan secara berkelanjutan supaya dapat terus dimanfaatkan dimasa mendatang.
“SDA laut adalah sumber kekayaan yang harus dimanfaatkan secara bertanggung jawab, bukan hanya untuk keuntungan sesaat saja, tapi juga harus berkelanjutan dengan mengedepankan alat tangkap yang ramah lingkungan,” kata Kabid Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) DKP Provinsi Jambi Hernowo, kepada wartawan di Jambi, Minggu (27/11).
Dalam pemanfaatan SDA kelautan secara berkelanjutan tersebut, pihaknya terus memberikan pemahaman dan edukasi kepada nelayan supaya menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. “Kami terus sosialisasi, misalnya nelayan dilarang menangkap ikan dengan ukuran mata jaring dibawah 3,5 inchi, karena itu nanti ikan-ikan kecil ukuran lima centimeter akan ikut tertangkap jaring,” katanya.
Selain itu nelayan juga dilarang mengggunakan alat tangkap pukat harimau (trawl) dan cantrang dan lainnya, karena penggunaan alat tangkap tersebut dapat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati laut.
Menurut Hernowo, saat ini tingkat kesadaran dan pemahaman nelayan untuk menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan sudah cukup baik atau sekitar 60 persen. “Namun persoalannya bagaimana nelayan mengubah alat tangkap menjadi ramah lingkungan itu perlu proses dan edukasi, selama patroli di laut kami juga memberikan edukasi terhadap nelayan,” katanya.
Sementara itu berdasarkan data statistik DKP Provinsi Jambi, luas wilayah laut daerah ini mencapai 114.469 kilometer persegi dengan potensi produksi perikanan tangkap mencapai 114.036 ton per tahun.
Sedangkan untuk jumlah rumah tangga perikanan (RTP) laut di daerah itu mencapai 2.692 KK yang terdapat di dua kabupaten. Yakni Tanjungjabung Timur dan Tanjungjabung Barat yang merupakan wilayah di pesisir timur Provinsi Jambi.dodi