Jambi, AP – Perbankan dan industri jasa keuangan yang beroperasi di Provinsi Jambi diminta untuk menyalurkan pembiayaan atau kredit bagi sektor produktif guna meningkatkan ekonomi kerakyatan di provinsi ini.
Ketua OJK Provinsi Jambi Darwisman mengatakan, bahwa pihaknya terus mendorong perbankan menyalurkan pembiayaan 12 komoditi unggulan di Jambi yang bisa dilirik perbankan selain karet dan sawit, Minggu (27/11).
“Ada 12 komoditas unggulan Jambi yang bisa dilirik perbankan dan saya lihat beberapa perbankan sudah mulai tertarik. Namun kami berharap semakin banyak perbankan yang bisa menyalurkan kredit untuk komoditas unggulan itu,” katanya.
Komoditas unggulan di Jambi yang masuk pada sektor produktif itu kata Darwisman diantaranya adalah komoditas pertanian seperti kopi arabika, jagung, pinang, singkong racun, singkong gajah, tebu, jahe, replanting sawit, kelapa serta perikanan dan beberapa sektor unggulan lainnya.
Dalam pembiayaan kredit sektor produktif tersebut, kata Darwisman didorong melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Jambi, yang akan menggreatkan program tersebut dengan produk jasa keuangan agar menyalurkan pembiayaan sehingga masyarakat bisa mengembangkan komoditas sektor produktif.
Apalagi menurut dia, ekonomi masyarakat Jambi trennya sedang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, itu karena masyarakat hanya tergantung pada komoditas karet dan kelapa sawit saja.
“OJK akan terus mendorong industri perbankan dan jasa keuangan lainnya agar dapat menyalurkan pembiayaan kredit sektor produktif guna meningkatkan ekonomi kerakyatan di daerah itu,” katanya.
Namun dalam penyaluran kredit ke sektor produktif ini, pihaknya tetap mengajurkan kepada perbankan untuk menjalankan konsep kehati-hatian sebelum menyalurkan kredit.
“Jangan sampai kredit produktif tersalurkan tapi nanti ke depan kredit bermasalah bertambah banyak. Bank tetap harus hati-hati,” tegasnya.
Selain terus mendorong, pihaknya juga akan terus memonitor data perkembangan realisasi penyaluran kredit sektor mikro produktif yang telah disalurkan oleh pihak perbankan.
Target pembiayaan akan diberikan berbagai perbankan untuk pengembangan komoditi. Antara lain tanaman singkong gajah yang ditargetkan 50 hektare dapat dibiayai dengan eksposur pembiayaan Rp4 miliar.
Kemudian kopi liberika dengan potensi tiga ribu hektare di Tanjung Jabung Barat dengan target pembiayaan sebesar Rp 1,2 miliar, komoditi tebu di Kerinci dengan potensi 200 hektar dengan target pembiayaan Rp 14 miliar.
Ada juga komoditaa jahe di Kabupaten Sarolangun dengan potensi 150 hektare dengan target pembiayaan sebesar Rp 1 miliar dan petani kelapa sawit di Tebo dengan potensi 400 hektar dengan target pembiayaan Rp 2 miliar.
Sementara untuk target pembiayaan program jaring nelayan sebesar Rp 1,5 miliar dengan realisasi hingga Juli 2016 sebesar Rp 650 juta yang disalurkan melalui Bank Pembangunan Jambi. ant