Jambi, AP – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi tengah menyosialisasikan kepada nelayan di daerah itu terkait pembatasan penggunaan alat tangkap dengan jaring trawl atau modifikasinya seperti “cantrang”.
“Pembatasan penggunaan alat penangkapan ikan “cantrang” tersebut dilaksanakan sampai 31 Desember 2016 dan setelahnya penggunaan alat tangkap cantrang akan dilarang,” kata Kepala DKP Provinsi Jambi Syaifuddin, Senin (28/11).
Dia mengatakan larangan ini adalah sesuai dengan surat edaran Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 72/MEN-KP/II/2016 tentang pembatasan penggunaan alat penangkapan ikan “cantrang” di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia. Sosialisasi tersebut kata dia, dilakukan agar nantinya pada 2017 jika aturan tersebut dijalankan maka akan ada sanksi yang diberikan kepada nelayan.
Syaifuddin menegaskan jika nantinya pada 2017 masih juga ditemukan penggunaan alat tangkap yang dilarang itu, maka pihaknya akan menindak tegas kepada para nelayan agar ada efek jera.
“Makanya kita terus berikan sosialisasi, jangan sampai nanti di tahun 2017 mereka masih menggunakan alat yang dilarang karena ini peraturan dari pusat,” tegasnya.
Dalam aturan itu dijelaskannya antara lain memuat pelarangan penggunaan alat penangkap ikan “cantrang” yang merupakan kelompok alat penangkap ikan pukat tarik (seine nets). Pembatasan penggunaan alat penangkapan ikan “cantrang” tersebut antara lain dilakukan pengukuran ulang terhadap kapal penangkap ikan yang menggunakan alat penangkapan ikan “cantrang”.
“Kemudian alat itu hanya dioperasikan pada perairan di wilayah pengelolaan perikanan provinsi sampai dengan 12 mil, selanjutnya ukuran selektifitas dan kapasitas alat penangkap ikan “cantrang” yaitu mesh size minimal dua inchi dan tali ris atas (panjang sayap) minimal 60 meter,” katanya menjelaskan.
Penggunaan alat itu sendiri menurut Syaifuddin masih marak khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, yang merupakan wilayah kabupaten di pesisir timur Jambi.
“Setidaknya ada lebih dari enam ratus alat digunakan oleh nelayan kita,” katanya menambahkan. ant