Jambi, AP – Guna memastikan kamtibmas tetap kondusif di Jambi menjelang adanya demo bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang, ratusan TNI-Polri menggelar apel bersama di halaman Mapolda Jambi di Thehok Kecamatan Jambi Selatan, Selasa (29/11).
Apel gabungan TNI-Polri tersebut, langsung dipimpin dua pimpinannya Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani dan Danrem 042/Garuda Putih Kolonel TNI Refrizal.
Usai memeriksa pasukan keduanya sepakat bahwa perbedaan merupakan anugerah Allah yang perlu dilihat dengan kearifan.
Soal kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menurut mereka lebih baik diselesaikan dengan jalur hukum, sehingga tidak terjadi tindakan yang anarkis dan bisa menimbulkan persoalan baru.
“Sampai kini belum ada laporan warga atau ormas Islam yang akan bergabung demo 212 di Jakarta. Kalau ada cukup di Jambi saja, untuk apa ke tempat lain,” tutur Kapolda.
Menurutnya, apel bersama TNI-Polri di Jambi melibatkan 1.200 personil.
“Sementara 200 pasukan Brimob pada Minggu lalu sudah berangkat ke Jakarta untuk BKO. Seting pasukan di sana,” ujar Yazid.
Bagi Danrem 042/Garpu Kolonel Refrizal lebih baik menyampaikan pendapat di Jambi, karena tersampaikan juga ke Jakarta.
“Silahkan disampaikan sesuai prosedur hukum jangan lepas dengan karakter bangsa, jangan menghujat apalagi memaki orang, merasa paling hebat. Tidak ada yang paling hebat,” katanya.
Dalam pandangan Refrizal, warga negara yang baik yang taat hukum. “Jangan sampai kacang lupa dengan kulitnya, seolah katanya luar biasa padahal biasa-biasa saja,” pungkasnya. Bdh