Jambi, AP – Ribuan hektar lahan sawah di Provinsi Jambi gagal panen karena terendam banjir akibat curah hujan tinggi di provinsi itu sejak satu bulan terakhir.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi Ridham Priskap di Jambi mengatakan, sekitar lima ribu hektar lebih lahan padi sudah terendam banjir. Tiga ribu di antaranya dipastikan gagal panen.
“Saya sudah minta Dinas Pertanian untuk menginvertarisir itu, memikirkan bagaimana dan mengajukan insentif apa yang harus diberikan kepada petani yang gagal panen,” kata Ridham.
Jika diperlukan bantuan benih padi maka pemerintah siap memberikan. Begitu juga jika ada petani budidaya ikan kolam yang terdampak banjir.
“Ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak. Kalau sawah gagal panen dan kolam ikan petani kebanjiran tentu menjadi masalah bagi mereka. Nah ini harus kita perhatikan betul,” ujarnya.
Curah hujan yang tinggi di wilayah Jambi sejak sebulan terakhir kata Sekda sangat berpotensi terjadinya banjir dan longsor. Menyikapi ini pemerintah harus hadir ditengah-tengah masyarakat agar tidak ada korban dan warga yang terdampak diberikan bantuan.
“Sebab itu pemerintah sudah harus siap menghadapi ini. Seperti tanggap terhadap korban dan memberikan bantuan yang diperlukan masyarakat. Seperti bahan makanan dan peralatan lainnya,” katanya menjelaskan.
Di samping itu, kabupaten/kota kata Ridham diminta untuk terus mengikuti perkembangan banjir jika terjadi di daerah masing-masing. Daerah diminta mengambil langkah cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana banjir maupun longsor.
Contohnya jika banjir menyebabkan sekolah terendam, maka pemerintah harus cepat mengambil langkah bagaimana anak-anak bisa sekolah. Apakah tempat belajar di pindah atau seperti apa.
“Yang jelas jangan sampai menggangu aktivitas sekolah kecuali akses jalan utama betul-betul tidak bisa dilalui, dan kemungkinan sekolah bisa diliburkan,” katanya menambahkan. ant