Kualatungkal, AP – Banjir yang terjadi beberapa pekan terakhir meskipun saat ini sudah surut, namun dampaknya menyebabkan lahan persawahan warga terancam gagal panen (puso). Terutama di Desa Tanjung Bojo dan Desa Gemuruh, Kecamatam Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Ir H. Zainuddin membenarkan hal itu. Banjir membuat petani padi merugi. “Ratusan hektar areal persawahan terendam banjir.
“Data pastinya saya lupa, jumlahnya akan berubah terus sesuai dengan kondisi banjir yang melanda,” ujarnya Zainuddin, Minggu (04/12).
Sawah yang gagal panen (puso) akibat terendam tersebut, kata dia, tidak bisa diharapkan lagi untuk keberlangsungan hidup tanamannya karena sudah mati. Sedangkan untuk wilayah pasang surut, pihaknya tidak meragukan bila tanaman
terendam, karena itu hanya sebentar saja dan tidak terlalu membahayakan tanaman petani.
“Kalau terendam menyebabkan puso tanamannya mati, langkah selanjutnya tentu menunggu air surut dan ditanam kembali,” ungkapnya.
Ditambahkannya, banjir membuat petani rugi besar yang kisarannya puluhan juta rupiah. Musibah banjir dan kerugian yang dialami petani telah dilaporkan ke pemerintah Propinsi.
“Langkahnya kalau sudah puso, kita akan mengusahakan bantuan bibit, bagi para kelompok tani dan warga yang kena, Mudah-mudahan ada bantuan dari propinsi karena kita juga sudah sampaikan permasalahan ini,” pungkasnya. her