Kualatungkal, AP – Walaupun banjir yang merendam ribuan hektar kebun warga di Desa Sungai Baung dan Desa Suak Samin, Kecamatan Pengabuan kini berangsur surut, namun imbas banjir yang diduga akibat luapan kanal PT. Wira Karya Sakti (WKS) kini mulai menghantui para petani.
Sebagian besar tanaman kelapa sawit warga yang mulai menguning dan mengering, ribuan batang kelapa sawit milik warga juga mulai terancam mati. Sehingga kondisi ini menghantui para petani atas kerugian yang akan di derita.
“Kalau sudah kayak gini kami yang kewalahan, kami mau mengadu kemana, siapa yang harus bertanggungjawab,” keluh salah satu petani yang enggan disebutkan namanya.
Ironisnya, Dinas Perkebunan Tanjung Jabung Barat mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah luas perkebunan yang terendam banjir. Bahkan ia mengaku jika pihaknya belum menerima laporan tertulis luas lahan yang terendam oleh banjir beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Perkebunan Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Melam Bangun mengatakan, jika tanaman kelapa sawit yang terendam tidak membuat tanaman tersebut mati. Kata dia, walaupun sudah terendam selama 1 bulan tidak berpengaruh terhadap buah. Kecuali, jenis tanaman Pinang,
“Kalau tidak salah 10 hektar lah, tapi itu tidak apa-apa sebab banjir hanya sementara, kalau Pinang bisa mati,” katanya singkat.
Sementara itu, melihat kondisi ini, Pihak DPRD Tanjung Jabung Barat mengaku akan memanggil pihak PT. WKS terkait keluhan warga akibat banjir yang merendam lahan pertanian di dua desa, Sungai Baung dan Suak Samin.
Wakil DPRD Tanjabbar, Ahmad Jahfar, menegaskan, Ratusan hektar lahan perkebunan milik warga Desa Sungai Baung dan Desa Suak Samin, Kecamatan Pengabuan terendam banjir yang diduga diakibatkan meluapnya kanal milik PT. WKS.
Meskipun pihak PT WKS sendiri melalui Humasnya Taufik membantah jika kanal mereka yang jebol menjadi penyebab. Namun, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanjabbar, akan melakukan pemanggilan terhadap pihak WKS.
“Komisi II sudah melakukan rapat internal. Dalam waktu dekat kita panggil mereka (WKS.red) untuk menidaklanjuti masalah ini,” ungkapnya beberapa waktu lalu. Cha