Kualatungkal, AP – Luas lahan kebun kopi liberika di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Provinsi Jambi mencapai 2.710 hektar dengan produksi mencapai ratusan kilogram per hektar.
Ketua kelompok petani kopi liberika Murdianto mengatakan, luas lahan kopi tersebut dikelola oleh petani yang tersebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Betara, Bram Itam, Pengabuan, Senyerang, Tungkal Ilir dan Kualatungal,” kata Murdianto.
Luasan kebun kopi 2.710 hektar tersebut, kata Murdianto, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir jumlahnya mengalami penyusutan dari sebelumnya yang mencapai sekitar 3.000-an hektar.
“Luas lahannya menurun karena tanaman kopi liberika banyak yang layu dan mati, yang sampai saat ini belum diketahui diserang oleh hama apa, masih diteliti,” kata Murdianto yang juga ketua Mayarakat Peduli Indikasi Geografis (MPIG) Kopi Liberika Tungkal.
Dijelaskannya, Tanaman Kopi Liberika Tungkal Kompisit (Libtukom) tersebut tumbuh di ketinggian 0-5 meter dari permukaan laut (MDPL) atau di lahan gambut.
“Libtukom di Kabupaten Tanjabbar itu tumbuh di lahan dengan jarak sekitar 23 kilo meter dari pantai di daerah kabupaten itu,” katanya menjelaskan.
Pada 23 Juli 2015, lanjutnya, kopi liberika tersebut mendapat sertifikasi indikasi geografis yang dieluarkan oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Hasil uji cita rasa dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) Indonesia menyimpulkan bahwa kopi liberika tungkal dengan proses olah basah kopi pera, (OBKP) memiliki cita rasa herbal, rubbery, rutter sourish and too high acidity. ant