Merangin, AP – Ketua Forum Bersama Peduli Merangin (FBPM), Masroni, menilai pembangunan infrastruktur di Kabupaten Merangin pada tahun 2016 adalah yang terburuk sepanjang sejarah Kabupaten Merangin,
“Penomena ini disebabkan karena perencanaan proyek yang tidak matang dan lemahnya pengawasan dari SKPD, yang diberi wewenang untuk mengawasi jalannya proyek pemerintah yang dibiayai dengan uang rakyat tersebut,” ungkap Masroni kepada Aksi Post. Senin (19/12) lalu.
Menurut Masroni, seharusnya pengawasan yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus maksimal, dan tidak hanya menerima mentah-mentah apa yang disajikan oleh kontraktor pelaksana,
Selain mengkritisi SKPD, Masroni juga mengkritisi orang nomor satu di Kabupaten Merangin, karena kurang perhatian terhadap bawahannya.
“Dulu setiap akhir tahun bupati dan wakil bupati rajin turun monitoring semua proyek. Tapi sekarang saya tidak pernah dengar itu lagi. Ini riskan sekali kecurangan, apa lagi tak ada orang teknis di leading sektor tersebut,” ujar Masroni,
Masroni mengungkapkan, berdasarkan pantauan FBPM di lapangan, sejumlah mega proyek yang mempergunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Merangin tahun 2016, yang bernilai miliaran rupiah terlihat seperti proyek kejar tayang, tanpa memikirkan kualitas dari bangunan tersebut.
“Banyak proyek yang dikerjakan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan, seperti pembangunan Gedung Olah Raga (GOR). Sudah seringkali saya mengingatkan agar cat GOR itu diganti, saya sering turun ke lapangan, itu cat kualiatasnya rendah, bukan pabrikan tapi home industry. Kalau tidak diganti kita lihat empat bulan kedepan, akan sama hasilnya dengan cat turap batik Dusun Bangko. Selain itu pasar moderen, rehab gedung DPRD, selain dikerjakan asal-asalan juga diperkirakan tidak selesai tepat waktu,” pungkas Masroni. nzr