Kualatungkal, AP – Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kualatungkal rawan pendangkalan ketika air surut. Bupati berharap bisa memperpanjang 100 meter menjorok ke tengah untuk mempermudah bongkar muat dimusim air surut.
Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Dr. Safrial MS meninjau lokasi pelabuhan TPI Kualatungkal. Disana, Bupati berbincang-bincang dengan pengelola dan pihak Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta nelayan yang ada di lokasi.
“Kondisi dermaga TPI ini baik dipakai kalau air normal pak Bupati. Tetapi kalau musim surut, kapal tidak bisa bersandar disini. Harus jauh 100 di tengah sungai,” ungkap nelayan.
Kondisi air surut di Sungai Pengabuan tempat TPI berada ini terjadi untuk beberapa waktu lamanya, lebih kurang sebulan. Maka dari itu, mereka berharap dengan adanya Bupati untuk menjadi perhatian yang dikeluhkan saat ini.
“Kalau bisa, dibuatkan lagi dermaga yang lebih jauh ke tengah. Seperti, milik pelabuhan Roro. Jika sudah sejauh itu, kemungkinan, musim apapun kapal tetap bisa sandar,” ungkapnya.
Hal itu pula yang dikatakan oleh para nelayan, bahwa bila kapal sulit sandar, maka kapal menjadi sulit untuk membongkar muatan. Dengan demikian, maka akan dibutuhkan biaya tambahan hanya untuk membongkar hasil tangkapan mereka dilaut saat akan dilelang.
Mendengar langsung keluhan para nelayan yang ada di pelabuhan TPI tersebut. Bupati meminta pendapat dari pihak Dinas DKP yang ikut dalam rombongan. Termasuk juga dengan petugas keamanan dari Kepolisian yang ada di lokasi.
Pihak-pihak yang dimintakan masukan oleh Bupati membenarkan apa yang dikatakan oleh Usman. Bahkan bila air sungai Pengabuan surut, maka perahu dan kapal nelayan tidak bisa sandar di dermaga untuk bongkar muatan. Sebab, surutnya air cukup jauh ditengah alur sungai Pengabuan. Jaraknya lebih kurang 100 meter.
Mendengar dua masukan tersebut, Bupati pun mengatakan bahwa dirinya akan memerintahkan Pihak Dinas DKP dan Dinas PU mempelajari hal itu. Jika memungkinkan pihak DKP untuk mencari bantuan ke pada Pemerintah Pusat. Dan Pihak Dinas PU untuk mempelajari dan menghitung kebutuhan biaya jika dermaga diperpanjang 100 meter menjorok ke tengah sungai.
“Ini ada pihak dari Dinas DKP, dan nanti akan saya pinta dari Dinas PU untuk mempelajari dan menghitung semua biayanya. Jika dapat kita ajukan bantuan ke pemerintah pusat, atau pakai dana APBD,” ungkap Bupati.
Bupati mengatakan bahwa tidak ingin nelayan yang sudah dibantu oleh pihak kementrian dan pemerintah daerah masih mengalami kendala dan hambatan. Sehingga hasil tangkapan di laut sulit untuk diangkut ke darat.
“Kita ingin dari sini bisa menambah pemasukan daerah. Jika terhambat, maka pemasukan juga akan terhambat. Kita ingin semuanya berjalan baik,” ucap Bupati.
Tidak itu saja, Bupati juga menyoroti mengenai ketersediaan air bersih di TPI tersebut. namun, penjelasan para nelayan bahwa ketersediaan air bersih dan es sebagai kebutuhan mereka tidak menjadi kendala. her