Jambi, AP – Terkait dengan adanya penistaan agama yang dipajang di hotel Novita Jambi membuat Forum Umat Jambi yang terdiri atas KAMMI, NU, FPI, FKUB, Muhammadiyah dan lainnya akan melakukan aksi damai pada hari ini Rabu (28/12) siang, yang rencanya akan diselenggarakan di Polda Jambi dan lanjut menggelar aksi di Hotel Novita.
Menyikapi hal ini, Gubernur Jambi Zumi Zola mempersilakan untuk melakukan aksi damai, namun harus menjaga keamanan, tidak menyampaikan aspirasi secara anarkis.
“Saya mohon lakukan dengan damai, beretika, dan jangan anarkis,” ujar Zola saat menghadiri pencanangan ketahanan pangan “Pasar Murah Desa Jambi Tuntas” di Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Selasa (27/12).
Zola pun menghimbau dalam menyampaikan aspirasi tidak menggunakan kata-kata kotor, karena bisa memicu provokasi.
Advokat muslim Ibnu Kholdun SH MH beberapa waktu lalu telah mendampingi beberapa ormas untuk melaporkan kasus ini ke Polda Jambi, “Alhamdulillah terbentuk tim advokasi beranggotakan 23 advokat muslim,” katanya.
Kholdun menjelaskan, penistaan agama yang terjadi di Hotel Novita membuat puluhan Advokat muslim di Jambi membentuk Aliansi Umat Islam (AUI). Mereka sepakat membawa kasus ini ke jalur hukum.
Kholdun berharap, dengan adanya forum ini, polisi jadi lebih cepat dan fokus menanggapi laporan kasus penemuan lafadz Allah pada miniatur pohon natal di Hotel Novita.
“Kami akan pantau dan kawal terus kasus ini. Jangan sampai bertele-tele,” kata Kholdun yang juga Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Jambi.
Meski pihak pengelola Hotel Novita mengaku teledor, dan telah meminta maaf atas kejadian ini, Sejak Jum’at (23/12) lalu, hotel milik pengusaha keturunan Tionghoa ini “disegel”.
Sampai hari ini, hotel yang berada di Jalan Gatot Subroto, Pasar Jambi, ini dilarang beroperasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi. Hotel ini dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan TNI.
Kapolresta Jambi, Kombes Bernard Sibarani, menyatakan, hingga saat ini pihaknya yang menangani kasus dugaan penistaan agama itu. Ada 20 orang saksi diperiksa, termasuk mengamankan alat bukti.
Untuk melakukan investigasi, Polresta Jambi mendapat bantuan Tim IT dari Mabes Polri. Pemeriksaan selanjutnya akan diambil-alih oleh Polda Jambi.
Terkait aksi damai yang akan di selenggarakan hari ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), melalui Wakil Bupati (Wabup) Tanjabtim, H. Robby Nahliasnyah, menghimbau kepada masyarakat Tanjabtim tidak mudah terprovokasi dengan kejadian di Hotel Novita Jambi tersebut. Masyarakat Tanjabtim diharapkan bersabar dan menahan diri.
Saat pertemuan dengan camat, Ormas, OKP, dan LSM. Wakil Bupati Tanjabtim mengajak semuanya ormas dan camat yang mewakili masyarakat Tanjabtim agar bisa menahan diri dan jangan mudah terprovokasi hal-hal yang berkaitan dengan memecah belah kesatuan dan persatuan.
- Robby Nahliasyah menegaskan, agar masyarakat Tanjabtim tidak ikut aksi damai yang diadakan di Jambi.
“Hendaknya masyarakat Tanjabtim tidak mudah terprovokasi dengan isu demo yang diadakan di Jambi,” ujar robby.
Selain itu, wabup menghimbau agar masyarakat melakukan doa bersama, karena permasalahan ini sudah ditangani pihak yang berwajib dalam hal ini Kepolisian Daerah (Polda) Jambi.
“Berkaitan dengan penistaan agama, selaku pemda berharap Ormas dan OKP dan LSM tidak terprovokasi. Kita berbangsa dan bernegara, jangan ada oknum yang mengusik untuk memancing masyarakat. Banyak persoalan di daerah yang butuh dukungan dan masukan, jangan ada yang ikut aksi, banyak cara untuk menjaga stabilitas dan keamanan agar Provinsi Jambi menjadi kondusif. Biarlah penegak hukum yang bekerja,” imbuh Robby.
Wabup juga menghimbau kepada seluruh camat agar masyarakat tidak mengikuti aksi, harus ada pendekatan yang presuasif agar masyarakat bisa mengerti dan mau mendengar himbauan, serta tidak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sementara itu, Ketua MUI Tanjabtim, KH. As’ad Arsyad mengungkapkan hal yang sama. Dikatakannya, hendaknya masyarakat Tanjabtim tetap tenang dan bersikap sabar. Jangan ada masyarakat Tanjabtim yang mau terprovokasi dengan isu-isu yang membuat kesatuan dan persatuan bangsa terpecah belah.
“Jangan ada sebagian kelompok menyusup untuk memprovokasi antar sesama, jangan ada gesek-gesekan yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya.
Penjabat Bupati Sarolangun Arief Munandar langsung menggelar pertemuan dan silaturrahmi bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) se Kabupaten Sarolangun. Di Rumdis.
Penjabat Bupati Sarolangun Arief Munandar menghimbau pada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, tetap menjaga kondusifitas yang sudah baik di Sarolangun dan semua masalah yang terjadi di Kota Jambi sudah ditangani oleh penegak hukum.
“Percayakanlah pada penegak hukum, sebab masalah ini sedang diproses,”pungkasnya.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Yazid Fanani menjelaskan, bila saat ini pihak Polresta Jambi masih memeriksa 14 saksi terkait ditemukannya lafaz Allah pada ornamen Natal di Hotel Novita Jambi. Bahkan petugas juga sedang memeriksa CCTV pihak hotel, termasuk memintai keterangan para saksi.
“Ya, kita sudah periksa beberapa saksi dan juga meminta CCTV pihak hotel. Kami menghimbau kepada warga Jambi untuk tetap tenang dan terus menjaga kedamaian antar umat beragama,” tegasnya.