Kualatungkal, AP – Petani kopi di Kecamatan Betara merugi, lantaran belasan hektare kebun kopi terendam air. Akibatnya, kopi yang terendam luapan Sungai Serdang ini layu dan tidak produktif.
Suminto salah satu pemilik kebun kopi di Betara kepada wartawan membenarkan jika luapan air Sungai Serdang yang merendam kebunnya. Dia tak menyangka, luapan sungai mematikan tanaman kopi miliknya yang masih produktif.
“Seluruh daun kopinya layu, kering dan berguguran. Kalau dihitung pokoknya (batang), dikebun saya ini ada belasan hektare yang mati,”ungkapnya.
Selain tanaman kopi, Suminto mengaku jika belasan pohon pinang miliknya pun juga ada mati total. “Kalau seperti ini, rugi udah pasti. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa,”sebutnya.
Rusaknya tanaman kopi warga ini ternyata ditanggapi anggota DPRD Tanjab Barat, Ambo Angka.
Dia mengaku telah memanggil pihak Dinas Perkebunan Tanjab Barat. “Sudah saya sampaikan masalah ini ke Disbun. Saya juga meminta mereka segera turun dan mengecek apa penyebab matinya tanaman kopi,” katanya.
Selain meminta pihak terkait turun, Ambo juga menyebutkan jika dirinya meminta pihak Disbun segera membuat program bantuan bibit kopi dan memberikannya kepada petani yang terkena musibah. “Ini harus cepat ditanggulangi. Kasihan petani kopi,” ungkapnya.
Sementara itu, terkait persoalan banyakan tanaman kopi warga yang mati, Kepala Dinas Perkebunan Melam Bangun belum berhasil dikonfirmasi. mg