Batanghari, AP – Investasi di Kabupaten Batanghari akan kejar target melebihi tahun sebelumnya. Investasi yang digenjot pada tahun 2017 ini, sebesar Rp 3,17 Triliun sesuai target yang akan dicapai. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya.
Hal ini dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Satu Pintu (DPMP2SP) Batanghari, Verry Ardiansyah. Menurutnya, bidang investasi yang masih menjadi favorit penanam modal di Batanghari adalah bidang perkebunan.
“Sesuai dengan potensi daerah, yakni perkebunan kelapa sawit dan karet, rerata investor meminati bidang itu. Masyarakat juga dominan menanam karet atau sawit,” katanya.
Sementara untuk bidang lain seperti industri masih belum terlalu banyak. “Saat ini di Batanghari tercatat ada sekitar 37 perusahaan, baik kelapa sawit, karet maupun pengolahan (industri, red), dan perkebunan mendominasi jumlah ini,” ujarnya.
Nilai investasi dihitung dari modal yang dikeluarkan perusahaan, baik untuk pembangunan gedung, lahan, pabrik, maupun yang lainnya.
Perizinan usaha perkebunan dan pertambangan, lanjutnya, dilakukan di provinsi maupun pusat. Sementara kabupaten mengeluarkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), HO, izin Amdal, izin penanaman serta izin lainnya.
“Untuk izin prinsipnya sudah bukan kewenangan kabupaten, karena sudah beralih ke provinsi maupun pusat,” lanjut Verry.
DPMP2SP memilik 8 kewenangan mengeluarkan 71 izin, seperti SIUP, SITU, izin trayek serta izin lainnya. sup