Kualatungkal. AP – Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) belum bisa memastikan matinya tanaman kopi di Betara akibat banjir. Hal ini disampaikan langsung Kadis Perhutanan dan Perkebunan Tanjabbar melalui Kabid Perkebunan B. Situmeang, akhir pekan kemarin.
Dia mengakui jika Dishutbun telah mengecek tanaman kopi ke lokasi. “Harus ada penelitian lagi, tidak bisa langsung vonis itu karena banjir. Bisa saja karena penyakit lain timbul setelah banjir,” kata B Situmeang.
Dia menyebutkan jika luapan air tidak hanya merendam perkebunan kopi milik warga Kelurahan Mekar Jaya saja, pihaknya juga mendapatkan laporan jika luas areal perkebunan dari pelbagai komoditi yang terendam banjir mencapai ratusan hektar.
Tidak tanggung-tanggung, luas areal perkebunan yang terendam akibat tingginya permukaan air ini mencapai 300 hektar.
“Untuk tanaman kopi, kita sudah lakukan penanggulangan dengan menabur trikuldelma. Trikuldelma ini adalah sejenis cendawan yang dapat membunuh penyakit ghanuerderma,” bebernya.
Dijelaskannya, Trikuldelma ditaburkan untuk pohon kopi yang sehat. Karena obat itu untuk pencegahan, bukan pengobatan.
Selain bantuan trikuldelma, pihaknya juga menganjurkan ke petani untuk menghitung tanaman yang mati. Jika ada bantuan dari provinsi, dapat diketahui berapa banyak bibit yang dibutuhkan. it