Muarabulian, AP – Pihak Kepolisian Resor (Polres) Batanghari terus melakukan pendekatan dengan tokoh agama dan masyarakat. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) yang kini tengah berkembang di Indonesia.
Wakapolres Batanghari, Kompol. Doni Wahyudi mengatakan, potensi konflik SARA di Batanghari sebenarnya cukup kecil, namun tetap harus diantisipasi.
“Karena itu kami telah membentuk tim untuk masuk (berbaur, red) dan mempelajari terhadap kelompok-kelompok tertentu, seperti pengajian dan lain sebagainya,” kata wakapolres.
Selain itu, lanjut Kompol. Doni Wahyudi, ia juga mengimbau supaya tidak ada bentuk prokovasi dan memastikan bahwa tidak ada hal-hal yang memicu terjadinya konflik SARA.
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebhinekaan dan jangan sampai terpengaruh dengan provokator yang ingin memecahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, Ketua Muhammadiyah Kabupaten Batanghari, Mukhlis menegaskan, pihaknya juga komitmen dalam mencegah terjadinya konflik SARA di Batanghari ini.
“Kami Muhammadiyah, berkomitmen agar isu SARA tidak berkembang di Batanghari. Saat ini kami terus mengimbau masyarakat, pengajian-pengajian untuk menghindari hal yang dapat memecah dan menggangu kedamaian dan ketentraman masyarakat Batanghari,” singkatnya. sup