Muarasabak, AP – Sejumlah nelayan di Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) tidak melaut. Pasalnya, kondisi ombak di laut cukup besar, ditambah lagi dengan angin yang cukup kencang, sehingga nelayan kesulitan untuk menempuh ombak tersebut.
Buyung, salah seorang nelayan Nipah Panjang mengaku hal ini sudah terjadi hampir satu bulan terakhir tanpa adanya perubahan di laut.
“Sudah satu bulan terakhir saya tidak melaut, dan menganggur saja di rumah,” katanya, Selasa (10/01) lalu.
Dikatakannya, ada juga sebagian nelayan yang pergi melaut Karena memang tuntutannya untuk mencari nafkah. Tapi itupun nelayan hanya mencari ikan di pinggir pantai saja, tidak berani ke tengah laut.
“Jadi kalau ombak besar dan angin kencang mulai turun, mereka secara tergesa-gesa mencari tempat sembunyi atau cepat-cepat melarikan kapalnya ke tempat yang aman dari ombak dan angin,” sebutnya.
Dituturkannya, hal itu lumayan efektif, namun tetap saja mengandung resiko yang cukup tinggi. Sebab kalau ombaknya mendadak membesar, nelayan jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi untuk menyelamatkan kapal agar tidak tenggelam terpaksa nelayan mesti memutuskan tali jaringnya, agar kapal bisa menghindar dari ombak besar.
“Kalau sudah begitu, tentu saja nelayan mengalami kerugian yang cukup banyak,” tuturnya.
Senada juga diucapkan Asmin Yadi, salah seorang nelayan. Menurutnya, dia juga enggan melaut kalau kondisi di laut masih seperti saat ini.
“Kemungkinan saya belum bisa melaut, soalnya takut untuk melaut, ombaknya besar dan anginnya pun cukup kencang. Padahal biasanya pada musim ombak besar, laut banyak dengan ikannya, dan biasanya musim seperti ombak besar adalah musim panen bagi para nelayan untuk mencari rezeki yang lebih baik,” ungkapnya.
Namun, lanjutnya, tidak semua nelayan yang takut melaut, ada juga nelayan yang nekat untuk melaut. Sebab bagi mereka kalau tidak turun melaut gimana mau dapat rezeki, dan mau dikasih makan apa keluarganya.
“Tapi mereka tetap mempunyai perhitungan yang tinggi,” tandasnya. fni