Jambi, AP – Penyidik Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jambi menetapkan tersangka baru terkait kasus penganiayaan yang menewaskan bocah berusia 5 tahun berinisial BA. Setelah ayah tiri korban berinisial RS, kini giliran ibu kandung korban berinisial J yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jambi AKBP Herry Manurung saat dikonfirmasi mengatakan, ibu kandung korban ikut dijadikan tersangka karena mengakui adanya penganiayaan tersebut, namun membiarkaannya. Malahan ia memberikan kesempataan hingga terjadinya penganiayaan oleh RS.
“Seharusnya dia (J, red) ada usaha untuk melindungi (korban, red), dan melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian,” ujar Herry, Selasa (10/01).
Ditambahkan Herry, J juga ikut serta dengan menyiapkan kain pembungkus sebelum korban dikuburkan oleh RS. Selain itu, J juga mengarang cerita kepada keluarga suami pertamanya, bahwa korban meninggal dunia karena sakit dan sudah dikuburkan.
Lebih lanjut Herry mengatakan, terkait kasus ini J dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) jo pasal 56 KUHP. Saat ini J ditahan di sel tahanan perempuan Polresta Jambi.
“Senin (09/01) kemarin dia kita panggil untuk menjalani pemeriksaan. Setelah itu kita lakukan penahanan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus penganiayaan yang menewaskan BA terjadi tahun 2010 lalu, namun baru terungkap Oktober 2016 setelah nenek korban melapor ke polisi jika cucunya hilang. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya ditemukan sebuah makam di dekat. Rumah orang tua korban di Kabupaten Batanghari.
Setelah dibongkar, barulah diketahui jika makam itu adalah makam korban. Setelah diperiksa, akhirnya RS mengakui perbuatannya telah menganiaya korban. met