Sungaipenuh, AP – Pada Focus Group Discussion (FGD) pemantapan dan penguatan distingsi keilmuan Islamic Enterpreneurship UIN STS Jambi, yang digelar Lembaga Penjaminan Mutu IAIN STS Jambi, Senin (16/01) lalu, Walikota Sungaipenuh, H. Asafri Jaya Bakri (AJB) didaulat sebagai pembicara utama.
FGD yang digelar di Hotel Shang Ratu itu diikuti oleh para guru besar, pembantu rektor, para dekan dan jajaran akademika IAIN STS Jambi.
AJB sebagai pembicara utama pada FDG kali ini, karena dinilai memiliki pengalaman secara teoritis dan empiris dalam pengembangan entrepreneurship.
“Bapak Prof. Dr. H. Asafri Jaya Bakri, MA memiliki pengalaman secara teoritis dan empiris, karena sudah menjalani secara langsung proses pengembangan enterpreneurship di Kota Sungaipenuh,” kata Rektor IAIN STS Jambi, Dr. H. Hadri Hasan, dalam sambutannya.
Sementara itu, AJB dalam paparannya menekankan pentingnya pengembangan entrepreneurship sebagai salah satu syarat mencapai kemajuan daerah dan bangsa.
“Saat ini jumlah entrepreneur di Indonesia baru sebesar 1,5 persen atau baru 3,7 juta jiwa dari total jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Harusnya minimal 2 persen atau 5,4 juta jiwa agar sebuah bangsa bisa dikatakan sudah maju,” tuturnya.
Pengembangan entrepreneurship dalam Islam, sebut AJB, memiliki landasan normatif yakni Alquran Surat Annisa ayat 29, surat Alquraisy, dan Surat Albaqarah 282. Sunah diantaranya kemandirian Nabi Daud, kemiskinan mendekati kekufuran, tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.
Tidak hanya itu, lanjut dia, ada landasan Historic yakni kehidupan Nabi Muhammad dan lingkungan serta kolega nabi Muhammad.
Pada kesempatan tersebut, dirinya juga menyampaikan upaya-upaya yang ditempuhnya selaku Walikota Sungaipenuh dalam mendorong tumbuhnya entrepreneurship di kalangan masyarakat Kota Sungaipenuh.
Menurutnya, Kota Sungaipenuh tidak memiliki sumber daya alam, karena itu dirinya bertekad menjadikan Kota Sungaipenuh sebagai pusat perdagangan dan jasa.
“Kita bangun infrastruktur, kita rubah paradigma masyarakat, kita dorong warga untuk menjadi wirausaha dan kita bangun kerjasama dengan lembaga yang berkompeten untuk itu, yakni lembaga Pro Indonesia,” terang wako.
Upaya tersebut, kata dia, menampakkan hasil yang terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sungaipenuh yang berada pada angka 72,48 di atas rata-rata nasional dan di Provinsi Jambi berada di bawah Kota Jambi.
Di samping itu jumlah wirausaha naik signifikan, di mana pada tahun 2010 baru berjumlah 110 dan pada Tahun 2015 sudah mencapai 2041 UMKM.
Di sisi lain angka kemiskinan di Kota Sungaipenuh terus mengalami penurunan dan menjadi yang terendah di Provinsi Jambi, yakni hanya 3,43 persen.
Paparan AJB bahkan mendapat sambutan luar biasa dari peserta FGD, bahkan pemateri lainnya yakni mantan Rektor UIN Malang Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, secara terang-terangan memuji dan mengundang AJB untuk menyampaikan paparan tentang entrepreneurship di depan mahasiswa pasca sarjana UIN Malang. hen