Kualtungkal, AP – Pengangkutan sampah untuk kota Kualatungkal hanya bisa dilakukan satu trip. Perhari ada 5 unit dum truk yang bergerak menjemput dan mengantarkan sampah ke Tempat Pembuanagn Akhir (TPA) Betara 10 di Kecamatan Betara.
Beberapa waktu lalu, Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbra) menyinggung mengenai pasukan orange di Kota Kualatungkal. Dimana Bupati berkeinginan untuk menjadikan pemulung sebagai pasukan orang.
Apa yang dikatakan Bupati tersebut oleh Bronin Juli Hardimon, Kasi Penanganan Sampah di Dinas Dinas Lingkungan Hidup sebagai motivasi bagi pasukan orang yang ada saat ini. Sehingga, apa yang tampak kali ini mereka bekerja lebih giat dibawah pengawasan dan control yang terus dilakukan.
“Apa yang beberapa waktu lalu disampaikan Bupati itu menjadi motivasi pasukan orange yang ada saat ini. Mereka tentu bekerja lebih giat lagi dan lebih hati-hati,”ucap Bronin, Kamis (19/1).
Bronin sendiri mengatakan bahwa dirinya selalu berkeliling untuk mengawasi pekerjaan pasukan orang. Bila masih ada sampah yang belum dikumpulkan dan diangkut. Maka dirinya akan memanggil mereka untuk membersihkan ulang atau segera mengangkutnya.
Kasi Penanganan Sampah ini sendiri mengaku bahwa dengan pertumbuhan penduduk saat ini. Maka produksi sampah semakin meningkat. Akan tetapi, pihaknya saat ini hanya mampu menangani penangkutan sampah tersebut hanya untuk satu trip saja. Hal ini terkait dengan penganggaran yang diberikan.
“Anggaran tidak memungkinkan 2 trip. Malahan untuk mengangkut sampah di TPS, penyisiran dibantu mobil Pickup,”ungkap Bronin.
Dikatakannya, untuk kendaraan operasi sendiri pihaknya memiliki 5 Dum Truck, 1 Truck Ambrol dan mobil Pick-up
“Kondisi sekarang ini, bila pada tahun 2016 lalu, setiap armada diberikan jatah 24 liter solar per hari, dikurangi menjadi 20 liter. Mereka memprediksi BBM sebanyak itu cukup untuk PP dari kota Kuala Tungkal ke TPA dan mobilisasi di dalam kota,” terangnya.
Penyisiran sampah di Tempat Pembuanagn Sampah (TPS) sendiri kata Bronin, petugas kebersihan melakukan pengangkutan dan penyisiran usai sholat subuh.
“Paling lambat jam 6 mereka sudah menyusuri rute masing-masing. Petugas turun, Dum truck turun selesai penyisiran dibawah pukul 10.00 WIB dan langsung ke Betara 10,” bebernya.
Kendati demikian dirinya menghimbau, dengan kondisi saat ini penyisiran hanya bisa dilakukan satu trip, pihaknya berharap kepada masyarakat untuk membuang sampah dilakukan malam hari. Sehingga saat subuh petugas bergerak semua sampah bisa terangkat.
“Ya kalau siang kita buang sampah otomatis gak terangkut. Apalagi saat membuang sampah rute tersebut sudah dilewati,” tandasnya. mg