Wabup: Tradisi Ini Harus Dipertahankan
Kerinci, AP – Banyak tradisi peninggalan leluhur masyarakat Kerinci yang telah ditinggalkan. Namun, di beberapa daerah di Kabupaten Kerinci masih dipertahankan.
Salah satunya, gotong royong (Goro) dalam membangun rumah ibadah dan pembangunan lainnya. Minggu (22/01) lalu Wakil Bupati (Wabup) Kerinci, Zainal Abidin, ikut bergotong royong bersama masyarakat tujuh desa di Pulau Tengah, Kecamatan Keliling Danau.
Goro bersama masyarakat dalam rangka mengatasi pengairan persawahan masyarakat, akibat bendungan sungai yang menjadi sumber air persawahan jebol.
Salah seorang tokoh masyarakat Pulau Tengah, Nazarudin menyebutkan, sungai yang melintasi daerah ini merupakan sumber mata air bagi persawahan masyarakat. Namun, akibat musim hujan yang lalu, tanggul yang terbuat dan disusun dari batu kali jebol, sehingga pengairan persawahan terganggu.
“Batu-batu ini kita buat menjadi tanggul dan tebing, sehingga air bisa dialiri ke semua sawah masyarakat,” ungkap dia.
Sementara itu, Zainal Abidin mengungkapkan, meskipun kemajuan teknologi dan globalisasi telah merakyat, namun dirinya mengharapkan tradisi peninggalan leluhur tidak ditinggalkan masyarakat Kerinci.
“Ketika Gong (Canang) dibunyikan, semua masyarakat turun untuk Goro. Jadi tradisi peninggalan leluhur yang seperti ini harus kita dipertahankan,” sebut Zainal.
Dia menyebutkan, tradisi leluhur Kabupaten Kerinci ini hendaknya bisa menjadi contoh yang baik buat generasi muda penerus bangsa.
“Saya merasa bahagia bisa ikut Goro bersama masyarakat, makanya saya tekankan tradisi ini bisa dipertahankan,” ungkap Zainal.
Dia juga menyebutkan, banyak Tradisi Luhur yang hampir sirna di Kabupaten Kerinci, termakan zaman dan waktu. Diantaranya, budaya Goro membangun rumah ibadah, serta pembangunan lainnya.
“Dulu kalau kita bangun rumah secara gotong royong, seluruh keluarga dan masyarakat ikut Goro, namun tradisi ini sudah mulai menghilang,” tandas Zainal. hen