Jambi, AP – Manajemen PT Pegadaian (Persero) Area Jambi menyebutkan, pembiayaan modal kerja di wilayah ini mengalami penurunan akibat masih lesunya perekonomian masyarakat selama 2016.
“Pengucuran pembiayaan modal kerja (usaha) selama 2016 hanya tercapai 95 persen atau Rp 470 Miliar dari target yang ditetapkan sebesar Rp 490 Miliar,” kata Deputi Pimpinan PT Pegadaian (Persero) Area Jambi, Wartono, Selasa (24/01) kemarin.
Pembiayaan modal kerja di wilayah kerjanya yang meliputi Provinsi Jambi dan Bengkulu itu, kata Wartono, adalah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk kebutuhan modal kerja atau usaha.
“Ekonomi yang melambat karena belum membaiknya harga komoditas unggulan seperti karet dan sawit juga mengakibatkan daya beli masyarakat menurun sehingga permintaan pembiayaan juga mengalami penurunan,” katanya.
Adapun sejumlah produk pembiayaan PT Pegadaian, antara lain, pembiayaan gadai, kreasi atau kredit dengan angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem fidusia.
Pihaknya optimistis pada 2017 ini pembiayaan kredit akan menunjukan kinerja yang baik seiring membaiknya harga komoditi unggulan perekonomian masyarakat di daerah itu.
Pada tahun 2017 ini, pihaknya menargetkan pertumbuhan pembiayaan kredit di angka 13,25 persen dan pertumbuhan nasabah 6,9 persen serta pertumbuhan rekening 5,05 persen.
“Untuk mendongkrak pertumbuhan produk tersebut kita akan menggencarkan produk-produk andalan dan juga promo dengan hadiah yang menarik,” katanya. ant