Kualatungkal, AP – Tingginya harga daging ayam potong di pasar tradisional Kualatungkal membuat masyarakat sedikit kewalahan karena harga daging ayam melonjak hingga 10 persen.
Biasanya harga ayam potong perkilo gramnya hanya Rp 26 ribu. Memasuki tahun baru bahkan pasca tahun baru hingga sekarang mencapai Rp 36 ribu perkilo gram atau naik 10 persen.
Asman, (39) salah satu pedagang ayam potong di pasar parit satu Kualatungkal membenarkan kenaikan tersebut. Ia mengaku jika kenaikan lebih diakibatkan mengurangnya stok ayam potong jenis Broiler ditingkat peternak.
“Kenaikan sejak tahun baru kemarin sekitar Rp 10 ribu perkilo. Pernah turun tapi hanya Rp 3 sampai 5 ribu per kilo gram, kemudian naik lagi mencapai Rp 36 ribu sampai Rp 37 ribu,” ujarnya saat di temui di lapaknya dagangannya, Selasa (24/01) kemarin.
Asman juga mengaku, kondisi ini juga membuat pedagang kewalahan, selain permintaan stok yang mulai sulit, peminat atau pembeli juga sedikit berkurang sejak naiknya harga ayam di pasaran.
“Dari agen harga sudah tinggi terpaksa kita menaikan harga mengikuti pasaran,” timpalnya.
Sementara itu, Sunarko (28) warga Kualatungkal mengaku kewalahan dengan tingginya harga ayam potong. Sebab kata dia, untuk mencukupi kebutuhan hajatan yang akan ia gelar beberapa hari lagi, harus merogoh kocek dalam untuk mendapat dagi ayam potong.
“Bukan hanya naik, kita juga harus pesan terlebih dulu kalau mau dapat daging ayam,” jelasnya.
Salah satu pengusaha kuliner di jalan Sriwijaya juga mengaku hal yang sama. Biasanya kata ia mampu memproduksi makanan daging ayam mencapai puluhan kilo gram, namun dengan naiknya harga daging ia terpaksa mengurangi produksi setiap harinya.
“Dari pada rugi mending kita kurangi, harga ayam naik sementara harga jual masih standar,” keluhnya. (her)