Jambi, AP – Bupati Merangin, H. Al. Haris, meminta dinas pertanian setempat terus menggenjot program “wajib tanam cabai” kepada masyarakat, menyusul masih tingginya harga komoditas itu di daerah ini.
“Paling tidak dengan menanam cabai di pekarangan rumah, bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sehingga masyarakat tidak perlu lagi harus membeli ke pasar,” katanya, Rabu (25/01) kemarin.
Ia optimistis bila seluruh masyarakat Kabupaten Merangin memanfaatkan lahan perkarangan rumahnya dengan menanam cabai, harga cabai di pasaran tidak akan melambung tinggi. Saat ini, harga cabai di daerah setempat Rp 55 Ribu per kilogram.
Untuk menggenjot program itu, bupati setempat melalui Dinas Pertanian (Distan) Merangin telah menyediakan bibit cabai 50 ribu batang. Bibit itu dalam waktu dekat sudah siap diedarkan ke masyarakat.
Dia menjelaskan, untuk menanam cabai di pekarangan rumah tidak susah. Bila sudah tidak memiliki tanah untuk bercocok tanam, bisa menggunakan polibek untuk media menanam cabai.
“Beberapa rumah di Kecamatan Tabir dan Pamenang sudah melakukan hal itu, hasilnya cukup bagus meskipun cabai itu hanya ditanam di polibek. Tidak hanya cabai merah, tapi juga cabai rawit bisa ditanam,” kata Haris.
Dia mengungkapkan, ibu-ibu rumah tangga di Tabir dan Pamenang hanya memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya untuk menanam cabai dan aneka sayuran yang juga menggunakan polibek.
Selain itu, katanya, di perkarangan rumah juga bisa dipelihara ikan dengan membuat kolam-kolam kecil.
“Dengan memanfaatkan perkarangan rumah yang efektif tersebut, akan mampu memperkuat perekonomian keluarga,” katanya. ant