Bangko, AP – Para mahasiswa Universitas Muara Bungo yang akan melakukan kuliah kerja nyata (Kukerta) di Kabupaten Merangin, harus bisa beradaptasi dengan masyarakat di desa mana mereka melakukan Kukerta.
Hal tersebut ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Merangin, H. Sibawaihi, saat membuka acara Kukerta di Aula Dinas Pekerjaan Umum (PU) Merangin, Rabu (25/01) kemarin.
“Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” ujar sekda.
Sekda mengucapkan terimakasih kepada Universitas Muara Bungo yang telah memilih Kabupaten Merangin sebagai lokasi Kukerta. Selain itu sekda juga bersyukur karena Universitar Muara Bungo bersedia menerima anak-anak Merangin menjadi mahasiswanya.
Pada acara yang dihadiri Kadis PU Merangin M. Arif dan dosen pembimbing lapangan Khairun A. Roni itu, sekda lagi-lagi berpesan kepada para peserta Kukerta untuk menjaga sopan santun dengan siapa saja saat Kukerta.
Ada sebanyak 70 orang mahasiswa Universitas Muara Bungo yang mengikuti Kukerta di Kabupaten Merangin kali ini. Mereka terdiri dari empat kelompok yang akan ditempatkan di dua kecamatan.
Kedua kecamatan itu di Kecamatan Masurai ada dua kelompok dan dua kelompok lagi di Kecamatan Tabir Barat. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 45 hari kalender, terhitung dari tanggal 25 Januari sampai dengan 11 Maret 2017.
Sementara itu, Khairun A. Roni sebagai dosen pembimbing lapangan mengucapkan terimakasih kepada H. Sibawaihi yang telah menerima para mahasiswa Universitas Muara Bungo melakukan Kukerta di Merangin.
Khairun A. Roni juga berterimakasih kepada sekda yang telah memberikan bimbingan dan arahan. “Dari 70 orang peserta Kukerta itu, semua merupakan anak-anak Merangin yang kuliah di Universitas Muara Bungo,” ujar Khairun A. Roni.
Jadi, lanjut Khairun A. Roni, dari mana asal anak-anak itu saat melakukan Kukerta dikembalikan ke daerahnya masing-masing. Ada yang dari Tebo dikembalikan ke Tebo saat Kukerta.
“Jadi para mahasiswa ini saat melakukan Kukerta mereka harus membangun daerahnya masing-masing, sehingga apa yang dilakukan bisa dirasakan oleh para orang tua dan masyarakat di daerahnya,” jelas Khairun A. Roni. ali