Kualatungkal, AP- Ketidak pekaan Pemerintah Daerah dalam hal ini dinas terkait menjaga dan merawat asetnya yang berupa pelabuhan apung di pelabuhan Ampera Kecamatan Tungkal ilir, membuat pelabuhan yang digunakan para penumpang dan penambang speed boat tersebut menjadi hancur sehingga tak bisa digunakan.
Pelabuhan yang terletak di ibu kota kabupaten tersebut, yang kondisinya tinggal susunan drum plastik dan beberapa kayu penyangga diatasnya.
Dari pantauan, terlihat penumpang dan penambang kesusahan mencari tambatan untuk menaikkan penumpang beserta barang. Sehingga mereka terganggu dan disulitkan akan keadaan tersebut.
“Kita sangat dirugikan disini, penumpang susah untuk turun, apalagi air surut, kita susah beroprasi,” ujar salah seorang penambang sped boat.
Pihaknya pun menyayangkan tidak pekanya pemerintah melihat kondisi tambatan apung tersebut. Pasalnya kondisi kerusakan ini bukan tiba-tiba rusak, melainkan sudah lama sejak dulu.
“Masa dari dulu dak ada juga perbaikan, padahal jembatan ini sekitar tahun 2014 dibangunya,” tambahnya.
Sementara itu, Inur salah seorang penumpang jurusan mendahara mengatakan agak kesusahan ketika turun dan naik dari spead boat.
“Iya kalau gini, air masih tinggi agak enaak kalau surut payah bang,” ujarnya.
Ia pun mengharapkan pemerintah daerah membuatkan. kembali, tambatan apung dengan kualitas yang lebih baik.
“Bikin lah yang bagus sekalian, kalau sudah. beginikan susah pak, jangan mubazir kalau membuat bangunan,” pungkasnya. (her)