Muarasabak, AP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) terus memberikan bantuan kepada nelayan untuk mensejahterakan nelayan di wilayah ini. Setidaknya ada 2.000 pompong berikut alat tangkap yang telah diberikan dengan harapan kesejahteraan nelayan terus meningkat. Tetapi tidak hanya cukup dengan bantuan pompong serta alat tangkap, pemerintah daerah juga meminta pihak dinas kelautan dan perikanan (DKP) harus lebih proaktif.
Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto mengatakan, tujuan pemerintah daerah kepada nelayan selama ini semata-mata hanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat nelayan. Tetapi dalam hal ini pemerintah melalui DKP harus lebih proaktif dalam menyediakan sarana prasarana.
“Kita inginkan TPI, PPI yang ada harus aktif. Dalam waktu dekat ini pihak DKP akan melakukan pengecekan apa saja yang harus disediakan,” kata bupati.
Dijelaskan bupati, secara fisik memang TPI dan PPI seharusnya bisa diaktifkan. Namun dari sejumlah sarana dan prasarana masih banyak kekurangan yang harus disediakan.
“Salah satunya penyediaan batu es kebutuhan nelayan, itu harus disediakan,” jelas bupati.
Sementara itu, jika pemerintah telah menyediakan kebutuhan lengkap di TPI maupun di PPI, pemerintah wajib menagih komitmen nelayan. Di mana dari nelayan penerima pompong bantuan harus mendaratkan hasil tangkapan di TPI dan PPI.
“Begitu juga untuk transaksi ekspor hasil tangkapan, harus melalui sarana TPI atau PPI,” tegas bupati.
Memang, lanjut bupati, untuk pertama kalinya aktivitas dilakukan cukup sulit. Tetapi, katanya, jika tidak dimulai dari saat ini keberadaan TPI dan PPI yang telah dibangun oleh pemerintah tidak akan pernah berfungsi.
“Kita lakukan bertahap, setidaknya ada aktifitas terlebih dahulu sembari menunggu kekurangan sarana prasarana yang dibutuhkan nelayan,” tandas bupati. fni