Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat nilai ekspor asal Provinsi Jambi pada Desember 2016 mengalami kenaikan 14,56 persen dibanding November dari 188,17 juta dolar AS menjadi 215,58 juta dolar AS.
Penyebab utama naiknya ekspor Provinsi Jambi pada Desember tahun lalu karena bertambahnya nilai ekspor pada tiga sektor pertanian, industri dan sektor pertambangan, kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hadiwan, Jumat (03/02).
Bila dibandingkan dengan ekspor pada periode sama 2015, nilai ekspor Jambi mulai Januari hingga Desember 2016, lebih rendah dimana capaian ekspor Januari-Desember 2015 adalah 2.635,78 juta dolar AS atau turun sebesar 28,13 persen.
Sementara itu kontribusi terbesar terhadap total ekspor di Jambi adalah ekspor kelompok pertambangan sebesar 49,34 persen, diikuti kelompok industri 46,40 persen dan kelompok pertanian 4,26 persen.
Dadang mengatakan, bila dirinci menurut komoditi maka kelompok pertambangan di dominasi migas dengan kontribusinya capai 48,02 persen sedangkan penyumbang kontribusi terbesar dari kelompok industri yaitu karet dan olahannya yang ncapai 19,82 persen.
Sedangkan dari kelompok pertanian, komoditi pinang memiliki sumbangsih 3,96 persen.
Untuk nilai ekspor kelompok pertanian pada Desember lalu 7,38 juta atau naik 64,35 persen dibanding pada November 2016 dan hal ini disebabkan bertambahnya nilai ekspor pinang, kopi, teh dan rempah-rempah dari Provinsi Jambi.
Pada kelompok industri mengalami kenaikan sebesar 18,68 persen, dari 101,39 juta dolar AS pada November menjadi 120,33 juta dolar AS pada Desember 2016. Terjadi kenaikan persentase pada komoditi karet dan olahannya, kayu lapis serta pulp dan kertas.
Sementara itu untuk nilai ekspor kelompok pertambangan pada Desember lalu sebesar 87,86 juta yang didominasi ekspor migas sebesar 80,85 juta dolar AS dan pada Desember 2016 tercatat ekspor Batubara sebesar 7,01 juta dolar AS, kata Dadang Hardiwan. ant