Jambi, AP – Aksi buruh asal Medan yang berjalan kaki dari kota mereka menuju Jakarta untuk bertemu Presiden tiba di Jambi tersisa 100 orang karena ada yang sakit.
Koordinator Aksi buruh berjalan kaki, Arsula Gultom mengatakan awalnya parah buruh dari Medan tujuan Jakarta sebanyak 150 orang, namun di dalam perjalanan banyak kendala yang dihadapi, dan sampai di Kota Jambi hanya bertahan sekitar 100 orang buruh.
“Yang sakit kita suruh pulang, nanti bila sudah sembuh ingin menyusul silahkan, naik bus apa naik yang lainnya silahkan,” katanya saat beristirahat di Polsek Danau Teluk, Kota Jambi, Senin (06/02).
Ratusan buruh yang bekerja di PT Pelindo Belawan 1 Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara itu melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta untuk menyampaikan keluhannya langsung kepada Presiden Mereka para buruh melakukan aksi nekad tersebut kata Arsula ada dua alasannya, pertama para buruh yang bekerja selama 12 jam hanya dibayar oleh pihak perusahaan itu Kota Medan delapan jam, atau Upah Minimun Pekerja (UMK). Kemudian hari libur nasional tidak memperoleh bayaran lembur.
Alasan kedua, kata Arsula, pada 1 Januari lalu pihak perusahaan telah membuat surat edaran yang berisikan para karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun menjadi karyawan tenaga outsourcing.
“Itulah yang harus kita tolak, kenapa kita harus ke Jakarta, karena kita sudah 11 hari demo dan menyurati PT pelindo untuk kita membicarakan ini, tapi tuntutan kita tidak di tanggapi,” katanya.
Dikatakannya, aksi jalan kaki menuju Jakarta dimulai pada 20 Januari lalu di targetkan akan sampai tujuan di Jakarta pada akhir Februari ini.
“Kita siang jalan kaki, tapi kalau malam istirahat, itupun sekitar pukul 10.00 -11.00 WIB, kurang dari itu kita masih jalan,” katanya.
Ditanya bagaimana konsumsi para buruh selama diperjalanan menuju Jakarta, Gultom mengatakan dirinya dan rombongannya hanya membawa bekal Rp2 juta, namun di tengah perjalanan banyak menerima bantuan dari para dermawan yang mendukung aksi mereka tersebut.
Sementara itu, Korwil Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Jambi, Sahal Simanjuntak mengatakan aksi buruh tersebut dilakukan sejak 20 Januari lalu disebabkan para buruh dikenakan outsourching sehingga terjadi kontrak yang dimulai dari awal lagi, namun para buruh tersebut tidak mendapat kompensasi.
“Mereka menuntut untuk diberikan haknya, mereka sudah lakukan aksi damai jadi mereka melakukan aksi jalan kaki ke Jakarta ingin menemui Presiden,” kata Sahal. ant