Jambi, AP – Ketua Komisi II, Soni Zainul melakukan Hearing dengan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Mayang Jambi yang selalu dianggap mengalami kerugian setiap tahunnya.
Penyebab kerugian tersebut hingga saat ini belum jelas. Meski sudah sekian banyak pergantian Dirut, namun masalah yang membelit PDAM tak kunjung usai.
Ketua Komisi II Soni Zainul mengatakan dalam waktu dekat akan meminta data pelanggan dari PDAM, baik penunggakan pelanggan maupun pelanggan yang bayar serta wilayah mana yang pipanya mengalami kebocoran.
“Kita ingin tahu seperti apa kerugian itu dan apa penyebab utamanya sehingga tiap tahun PDAM mengalami kerugian,” Katanya, Rabu (15/02).
Komisi II akan terus memantau perkembangan Kinerja PDAM baik itu perkembangan dalam penyaluran air bersih ke masyarakat maupun upaya PDAM merumahkan Air bersih kesetiap Rumah dalam wilayah Kota Jambi.
“Kita sudah mengagendakan pertemuan dengan PDAM setiap dua bulan sekali, gunanya untuk memantai perkembangan PDAM sebagai Perusahaan plat merah,” tegasnya.
Terkait kerugian yang selalu diderita PDAM dalam waktu dekat Dirinya akan meminta data berupa jumlah Pelanggan PDAM, Wilayah Kebocoran serta Tunggakan yang di lakukan pelanggan
“Dalam waktu dekat kita akan segera mengetahui penyebab kenapa PDAM selalu merugi, dan Komisi II akan melakukan hearing setiap 2 bulan sekali,” katanya.
Menanggapi PDAM Tirta Mayang Kota Jambi yang selalu merugi tiap tahunnya, Direktur Utama PDAM, Erwin mengatakan selama dirinya memimpin keuntungan yang di dapat perusahaan nya tiap bulan sebesar 500 juta dengan asumsi biaya produksi selama satu bulan sebesar 6 Miliar dengan pendapatan perbulan 6,5 Miliar.
“Jadi modal 6 Milyar transaksi perdagangan atau sebesar 6,5 Miliar, jadi keuntungan perbulan sebesar 500 juta,” jelasnya.
kerugian yang di maksud adalah tunggakan pelanggan yang belum di bayar selama beberapa bulan. Ia mencontohkan jika dalam satu bulan seharusnya transaksi penjuwalan air ke masyarakat dengan jumlah 10 M namun dalam bulan yang sama hanya 70% saja masyarakat yang taat membayar pemakaian airnya, sisa 30% Nya adalah masyarakat yang menunggak pembayaran, jika kita hitung pake Rupiah maka dalam satu bulan uang PDAM ke Masyarakat sebesar 3 M
“Jadi tidak ada rugi namun bahasanya masih di tangan pelanggan yang belum bayar,” katanya.
Erwin berharap kepada masyarakat yang menjadi pelanggan PDAM terjadiagar setiap pemakain air perbulanya wajib di bayar ke PDAM sehingga pelayanan PDAM bisa maksimal. Bdh