Gubernur Jambi Zumi Zola menegaskan, kawasan pelabuhan Muarasabak Kabupaten Tanjungjabung Timur terbuka untuk siapa saja investor yang ingin mengembangkan investasinya di provinsi itu.
“Banyak investor yang sudah bertemu saya, ada dari Jepang, Belanda, China, dan saya tidak mempermasalahkan asal, kami terbuka untuk siapapun,” katanya di Jambi, Selasa.
Menurutnya, investor yang dibutuhkan adalah mereka yang betul-betul komitmen, atau pemerintah Jambi jangan sampai ketemu pemain-pemain yang justru menimbulkan masalah. Sebab Jambi ingin cepat membangun pelabuhan tersebut.
Zola mengatakan pemerintah Jambi harus pintar untuk dapat menjual potensi daerah yang ada dan menyakinkan investor bahwa mereka mendapat untung, dan pemerintah harus diuntungkan dengan kemajuan perekonomian masyarakat.
“Kawasan Pelabuhan Muarasabak memiliki luas lahan 189 hektare, namun saat ini baru dikeraskan/digunakan seluas tiga hektare. Sebab itu saya terus menyakinkan investor bahwa potensi di pelabuhan ini luar biasa, posisinya juga bagus, dekat dengan laut lepas juga, dengan Singapura, Batam dan Malaysia,” ujarnya.
Saat ini lanjutnya, Pelabuhan Muarasabak tinggal meningkatkan fasilitasnya saja secara bertahap. Dimana Pelindo II terus membangun gudang-gudang, PLN siap menyediakan listrik, ketersedian air bersih dari kabupaten juga difasilitasi dan jaringan seluluer yang diupayakan bekerjasama dengan Telkomsel.
Terkait pengerukan sungai di kawasan pelabuhan untuk menampung kapal, Zola mengatakan Kementerian Perhubungan sudah mengarahkan Pelindo II untuk mengeruk sungai tersebut.
“Ada beberapa titik yang akan dilakukan pengerukan, itu pembiayaannya dari Kementerian Perhubungan dan Pelindo. Bayangannya kapal dengan panjang 100 meter bisa masuk ke pelabuhan ini,” katanya.
Sementara itu, GM PT Pelindo II Cabang Jambi Yana Pratapa, mengatakan saat ini pihaknya sedang menyiapkan gudang-gudang untuk penyimpanan barang-barang yang akan diberangkatkan lewat pelabuhan ini dan menyiapkan crane “Barang-barang yang tidak bisa keluar pelabuhan karena keterlambatan bisa masuk gudang kita dulu, jadi tidak terkena hujan dan panas,” kata Yana.
Saat ini, aktivitas bongkar muat rutin di pelabuhan itu baru sebatas sawit rakyat, semen yang sudah packing dan batu split. Sedangkan investor yang sudah masuk bergerak di kegiatan aspal curah dan semen.
“Bagi investor yang masuk silahkan ambil lahan dan garap sendiri,” katanya menambahkan. fni