JAMBI – Meski Provinsi Jambi masih berada di musim hujan, namun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi tetap menemukan sebaran titik panas ayau hot spot di sejumlah kabupaten.
Berdasarkan data yang terpantau melalui satelit Tera Aqua, BMKG mencatat selama Januari saja terdapat 11 hotspot yang terdapat di Jambi. “Titik panas itu tersebar disejumlah kabupaten,” ujar Kepala BMKG Jambi, Nurangesti Widyastuti, Jumat (17/2).
Dijelaskannya, beberapa kabupaten itu yakni Batanghari 2 titik di tanggal 3 Januari, lalu Kerinci 1 titik di tanggal 9 Januari, Tanjung Jabung Barat 2 titik di tanggal 8 Januari.
Lalu, terbanyak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur 3 titik di tanggal 21 Januari dan Tebo 1 titik di tanggal 19 Januari. “Totalnya ada 11 titik. Di Kabupaten lain tidak ada hotspot, baik Muarojambi, Merangin dan daerah lainnya,” tuturnya.
Sementara itu, untuk bulan Februari, pantauan BMKG belum ditemukan satupun titik api alias nihil. Namun di provinsi lain beberapa hari terakhir, kata dia, terpantau sebaran titik api seperti di Aceh dan Sumatera Utara.
Sementara itu, untuk jarak pandang selama bulan Februari ini dilaporkan BMKG dalam kondisi baik. Sempat turun hingga 1500 meter di awal bulan lalu, namun tidak menggangu penerbangan. “Kalau hari ini (kemarin,red) jarak pandang umumnya juga baik dikisaran 3 ribu hingga 5 ribu meter pada pagi hari,” sebutnya.
Sedangkan untuk prakiraan cuaca, Nurangesti mengatakan, masih diprediksi terjadi hujan dalam sepekan ke depan dengan intensitas ringan hingga sedang. “Arah angin bertiup dari arah barat ke timur laut dengan kecepatan 05-18 Km/jam,” ujarnya lagi.
Yang patut diwaspadai, sambungnya, yakni gelombang tinggi di wilayah perairan Pinang/Bintan, Lingga, serta arus laut yang kuat dan angin kencang diseluruh wilayah perairan Kepri termasuk di wilayah timur Jambi. “Ombak laut ini diperkirakan mencapai 0,2-0,8 meter,” pungkasnya.