Muarasabak, AP – Sudah hampir dua tahun, seorang kakek bernama Samsu yang telah berusia 67 Tahun warga asal Lagan RT 10 Kelurahan Sabak Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) hidup sebatang kara yang kini numpang tinggal di pondok kebun milik warga didaerah tersebut.
Hidup dengan tidak adanya sanak keluarga dan memasuki usia renta ia terpaksa harus bertarung dengan kondisi keseharianya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, jauh dari kata layak, kakek ini menempati pondok yang berdindingkan terpal dan atap daun seadanya, membuat dirinya harus tabah dan kuat menjalani kehidupan sehari-hari.
Serba seadanya, di usiaya yang 67 tahun dengan faktor kesehatan mulai kurang membaik, Samsu hanya bisa mengambil upah dikebun warga agar bisa mendapatkan rezeki seadanya untuk kebutuhan sehari-hari.
Dari informasi yang berhasil rangkum, Iwan salah seorang warga mengatakan, sebelumnya Samsu tinggal di rumah teman karibnya, namun dengan status kawannya yang sudah janda membuat samsu merasa tidak nyaman, dan mengharuskan dirinya untuk mencari tempat tinggal lain.
“Setahu saya, dulu dia (Samsu,red) tinggal di rumah kawanya, karena sudah berstatus janda, membuat dirinya terpaksa mencari tempat tinggal lain, karena takut menimbulkan fitnah,”ujar Iwan.
Melihat kondisi Samsu saat ini, lanjut Iwan dirinya sangat merasa prihatin, apalagi saat ini kondisi samsu kurang sehat.
“Rasa prihatin pastilah, bagai mana pun dia orang tua, tinggal sendirian di pondok tanpa ada tetangga, berbeda kalau tinggal di keramaian, kita bisa memperhatikanya kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Harus ada perhatian yang luar biasa dari pemerintah, kalau mau di beri bantuan bedah rumah, lanjut Iwan, kakek ini tidak mempunyai tanah, tinggal lagi pemerintah yang berfikir untuk membantu kakek ini.
“Apa ia dengan kondisi kakek itu dibiarkan begitu saja, dia tidak mempunyai tanah tentu tidak bisa dilakukan bedah rumah, butuh perhatian dan bantuan dari semua pihak agar kakek ini bisa mendapatkan tempat yang layak,” cetus Iwan. fni