Kerinci, AP – Data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, kabupaten Kerinci, sejak tahun 2012 hingga tahun 2015, jumlah TKI Kerinci, khususnya ke Malaysia, terus meningkat, namun, pada Tahun 2016 turun drastis.
Data yang diterima, lima tahun terakhir, 2012 sebanyak 147 TKI, 2013 meningkat menjadi 197 TKI, tahun 2014 drastis meningkat menjadi 373, tahun 2015, menurun menjadi 368, namun pada tahun 2016 turun Drastis menjadi 211 TKI.
Hal ini diungkapkan kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kabupaten Kerinci, Damhar, kepada harian ini, diruang kerjanya, kemarin.
Menurut dia, salah satu penyebab menurunnya, tenaga kerja Legal, tingginya biaya pengurusan pembuatan Pasport ke Jambi. Selain itu, lanjut dia, banyaknya warga yang berangkat secara illegal. Dirinya juga berharap kepada masyarakat, untuk tidak berangkat secara Illegal.
“saat ini, kita (Kerinci) sudah memiliki kantor Imigrasi sendiri, jadi tidak perlu ke Jambi untuk buat Pasport, dan bisa langsung dengan harga sesuai dengan PNBP,” ungkap Damhar.
Hal yang sama juga dilontarkan kepala bidang ketenagakerjaan, Amir Syarifuddin, kepada harian ini, kemarin. Untuk menghindari banyaknya warga yang berangkat secara Illegal, pihaknya berencana akan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
“Kita berencana mensosialisasikan kepada masyarakat, apalagi saat ini, di Kerinci sudah ada kantor Imigrasi,” sebut dia.
Pengakuan Amir, banyaknya warga yang menjadi TKI, khususnya ke Malaysia, sejak lima tahun terakhir, salah satunya minimnya lahan pekerjaan. Disamping itu, faktor pendidikan.
“Ya, mungkin lahan pekerjaan yang terbatas, kemudian yang menjadi TKI tersebut tingkat pendidikannya, mulai dari SD hingga SMA”, tutur Amir. hen