Kualatungkal, AP – Sebagai generasi penerus bangsa di negeri ini sungguh prihatin melihat nasib ana-anak di Desa Bukit Bakar, Kecamatan Renah Mendaluh, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Bagaimana tidak, untuk mendapat ilmu Pendidikan Dasar atau SD, tercatat sekitar ratusan anak di desa ini harus menimba ilmu ke Kabupaten Tebo yang notabene berbatasan dengan Tanjabbar. Ini akibat miskinnya sarana pendidikan di desa ini. Praktis tak ada sama sekali sekolah di daerah ini.
“Jangankan gedung SMP, bangunan SD saja tak ada sama sekali. Makanya anak-anak ingin sekolah kalau tidak di Kabupaten Tebo di Batanghari,” kata Kades Bukit Bakar, Suwarno kepada awak media, Selasa (21/02).
Menurutnya, desa Bukit Bakar yang terlatak diperbatasan Kebupaten Tebo dan Batanghari memang tidak ada sarana pendidikan sekolah. Menjabat Kades sejak tiga tahun silam, ia telah berulangkali mengusulkan pembangunan fasilitas pendidikan baik SD, SMP, maupun SMA kepada pemerintah daerah Tanjabbar.
“Namun hingga hari ini belum ada realisasi. 2016 lalu pihak dari kementerian Dinas Pendidikan telah melakukan peninjauan langsung ke desa. Tapi sampai kini juga tidak ada tindak lanjutnya,” tuturnya.
Sebagai pemimpin di desanya, Suwarno merasa sedih melihat nasib anak-anak desa sekolah di Kabupaten perbatasan. Dengan jarak relatif jauh, anak-anak sekolah berjalan kaki melintasi jalan tanah berdebu dan becek jika hujan lebat.
“Kasihan sekali. Kita harap pemerintah daerah memperhatikan persoalan ini. Cobah turun ke desa kami, terutama untuk Bapak Bupati dan Bapak Ketua DPRD melihat bagaimana nasib masyarakat,” pintanya.
Sekertaris Daerah (Sekda) Tanjabbar, Drs H. Ambok Tuo, MM saat dikonfirmasi mengaku Pemkab Tajabbar telah mendapat informasi dari Dinas Pendidikan soal minimnya sarana dan Prasarana pendidikan di Daerah perbatasan tersebut. Pemkab kata Ambok akan membangun gedung sekolah sesuai dengan ketentuan dan syarat yang ada.
“Nanti akan kita survey dulu, dimana lokasi yang pas untuk dibangun sekolah. Kemudian nanti persyaratan untuk membangun gedung sekolah ini melihat berapa jumlah muridnya dan kemudian jaraknya juga,” ungkap Sekda.
Terlepas dari Kecamatan Renah Mendaluh yang letaknya di daerah perbatasan Kabupaten, Pemkab Tanjabbar juga akan memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan di semua wilayah desa dan kecamatan.
“Ini memang menjadi program Pemerintah. Salah satu visi pak Bupati itu yakni meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia. Makanya sarana dan prasaranan Pendidikan akan diperhatikan serius,” ujarnya.
Sementara itu, menyikapi persoalan tersebut Ketua DPRD Tanjab Barat Faiza Riza, ST, MM menegaskan, kekurangan sarana pendidikan di Desa Bukit Bakar merupakan tangung jawab pemerintah daerah. Dia segera akan merapatkannya dengan Komisi I untuk menindak lanjuti keluhan masyarakat terkait sarana pendidikan.
“Itu hal yang sangat memperihatinkan. Saya berharap setelah reses ini mendapat laporan dari rekan-rekan DPRD dari Dapil tersebut. DPRD siap mendorong dan menganggarkan pembangunan fasilitas pendidikan berupa gedung sekolah di daerah itu,” bebernya.
Politisi Gerindra ini juga mengutarakan bahwa sarana pendidikan mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat. Terutama untuk pembangunan sekolah-sekolah yang dirasakan perlu untuk dilakukan pemeretaan.
“Saya rasa bisa dianggarkan melalui APBD. Toh, membangun satu sekolah anggarannya tidak terlalu besar di wilayah Ulu itu. Bisa dianggarkan sesuai dengan besaran APBD yang kita miliki,” tukasnya. her