MUARABULIAN – Naiknya debit air Sungai Batanghari membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari bersiaga, guna mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi musibah banjir.
Kepala BPBD Batanghari, Nazhar, mengatakan dari 124 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Batanghari, sedikitnya 86 desa berpotensi banjir.
“Artinya lebih dari 60 persen desa menjadi langganan banjir setiap tahunnya,” kata Nazhar.
Ia menjelaskan, desa yang berpotensi banjir berlokasi di sepanjang aliran sSungai Batanghari. “Jika musim kemarau panjang maka tanah retak sementara saat musim hujan, tanah terkena erosi,” bebernya.
Banjir biasanya terjadi karena tingginya curah hujan di daerah hilir. Apalagi Kabupaten Batanghari merupakan muara dari aliran sungai Batang Merangin, maupun Batang Bungo.
“Wilayah yang paling cepat banjir adalah Kecamatan Muara Tembesi dan Batin XXIV,” ujar Nazhar.
Selain karena tingginya curah hujan, Nazhar mengatakan banjir juga terjadi akibat pendangkalan sungai yang disebabkan pembukaan lahan yang berlebihan, dan eksploitasi sungai (penambang emas).
“Itu bisa menyebabkan pendangkalan, dan menjadi penyebab banjir,” tandasnya.