Sarolangun, AP– Pembangunan Turap di Desa Pulau Buayo, Kecamatan Bathin VIII dengan anggaran yang jumlahnya lebih kurang mencapai 3 Milyar menjadi di soal, warga setempat merasa sangat kecewa dengan proyek tersebut. Pasalnya, pembangunan dari APBD Provinsi Jambi sekitar tiga miliar rupiah itu terkesan asal jadi, dengan menyisakan banyak kejanggalan.
Dari Pantauan Harian ini kemarin (02/03), Timbunan tanah untuk menjadi penguat Turap banyak yang turun, dan berlobang-lobang. Kayu yang di dalam bangunan turan untuk penyangga juga belum di lepas, dan di biarkan tertimbun. Kemudian, timbunan tanah juga tidak dilakukan pengecoran sehingga ketika hujan jalan menjadi berlumpur.
Eli, Salah seorang warga setempat mengaku sangat keberatan dengan pembangunan tersebut, sebab bukannya memberikan manfaat bagi masyarakat tapi malah mendapatkan mudhoratnya. Ia mengaku tidak sedikit anak-anak mereka yang pergi ke sekolah terjatuh dari motor saat melintasi jalan timbunan tanah merah berlumpur
“ Kasih lantai seharusnya, ini tidak timbunan tanah jadi berlumpur, anak sekolah ada yang jatuh kemarin. Kami sangat kecewa dengan ini, bukannya manfaat tapi mudhorat yang kami terima”Katanya.
Ia juga menjelaskan, timbunan krikil tepat di atas turap, yang sebelumnya tanah berlumpur, merupakan swadaya masyarakat dan juga bantuan dari Cek Endra, saat kampanye dalam pilkada sarolangun. Bukan dari pihak kontraktor yang membangun turap tersebut.
“ Lihatlah itu, jangankan lantai, tanah timbunannya kayak itu, papannya masih terbenam di situ. Kami harap dana negara milyaran itu ada manfaatnya. Belum lagi, itu di ujung dekat Bambu, besok longsor lagi itu, karena tidak di dinding, dan juga jalan akan kena imbasnya, bisa putus lagi,”Jelasnya.
Sementara itu, Camat Bathin VIII Masri, SH, saat di mintai komentarnya terkait tanggapan warga mengenai pembangunan turap tersebut, mengaku pihak kecamatan tidak ada kaitannya dengan proyek pembangunan tersebut, hanya memiliki hubungan tempat saja.
“Kalau masalah itu belum selesai, itu tidak ada kaitannya dengan kecamatan, kita tidak tahu apa batas itulah atau tidak. Kalau dalam prosesnyakan masih ada masa pemeliharaan. Di situ juga tidak ada pagarnya, kita tidak tahu batas mana penyelesaiannya”Katanya.
Namun ia menyebutkan, dalam Musrenbang Kecamatan Bathin VIII, turap pulau buayo juga masuk dalam pembahasan, untuk melanjutkan pembangunan turap tersebut. Ia menyebutkan, ke depannya akan di pikirkan.
“ Air sungai masih menghantam jalan, bisa bisa longsor lagi itu, sesuai dengan arahan bappeda kita tetap usulkan pembangunan kelanjutan, melalui APBD Provinsi. Karena anggarannya terlalu besar,”Tandasnya. luk