Kualatungkal, AP – Keberadaan puluhan penambang perahu (pompong) di Pelabuhan Kayu Baumbai, Kelurahan Tungkal IV Kota, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) kondisinya mulai memprihatinkan. Sejak beberapa pekan terakhir, hasil pendapatan mereka menurun drastis lantaran sepinya penumpang laut.
Biasanya, para penambang perahu pompong di lokasi tersebut mengambil orderan antar jemput penumpang dengan melintasi alut sungai Pengabuan menuju wilayab desa sekitar Kecamatan Seberang Kota. setiap harinya, para penambang bisa mengumpulkan rupiah dengan nilai bervariasi antara Rp 100-200 ribu hanya dengan menerapkan tarif upah penyeberangan perahu pompong antara Rp 10-20ribu untuk setiap penumpang, upah juga terganrung jarak tempuh.
Sejak terjadi perubahan cuaca ekstrim dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir. hasil pencarian rupiah para penambang mulai menurun drastis.
Para penambang cukup kesulitan. Dari hasil mengumpulkan upah tambang yang rata-rata hanya terkumpul dibawah nominal Rp 100 ribu dirasa sangat pas-pasan dengan mengingat hasil tersebut belum dipotong modal pembelian bahan bakar perahu pompong.
Dalam sehari, sekurangnya para penambang aktif menghabiskan bahan bakar solar rata-rata 10-15 liter yang biasanya dibeli eceran Rp 7-8 ribu perliter.
Penambang kerap tidak mendapat untung karena upah tambang yang didapat hanya cukup untuk membeli modal bahan bakar solar untuk kerja dihari berikutnya.
Dampaknya, sebagian besar penambang kini memilih hanya menambatkan perahunya sambil menunggu cuaca normal. “Lagi sepi penumpang,” tutur Fahmi, salah satu penambang.
Kondisi cuaca ekstrim yang sering berubah-ubah seketika juga menyebabkan menurunya aktivitas warga. Mereka kebanyakan mengurangi aktivitas belanja kebutuhan keseharian yanh dianggap tidak terlalu mendesak.
“Sekarang lagi musim hujan, makanya ke pasarnya sesekali saja pak. kalau tidak perlu penting, kami belanja di toko dekat rumah saja. nunggu musim cerah,” ujar Siti, salah satu warga Kecamatan Seberang Kota yang ditemui di Pelabuhan Kayuh Baumbai. her