Sarolangun, AP– Sudah tiga hari di Desa Batu Ampar dan Desa Batu Kucing dan Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh menghadapi musibah banjir, akibat luapan sungai Tembesi. Dampaknya, selain rumah warga terendam air, kebun karet yang menjadi penghasilan warga juga ikut terendam, sehingga warga terpaksa mengungsi ditenda yang disiapkan pemerintah daerah tepat dipinggir jalan lintas Sarolangun-Jambi, yang bisa memungkinkan berbahaya bagi warga korban banjir.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama tiga hari tersebut, warga dan anak- anak terpaksa meminta sumbangan dari pengendara baik kendaraan roda dua maupun roda empat, baik itu ibu-ibu maupun anak-anak mereka (korban banjir, red) juga ikut meminta sumbangan bagi setiap kendaraan yang lewat.
Eem, saat diwawancara harian ini, (06/03) mengatakan bahwa sudah tiga hari ini mereka mengungsi dipinggir jalan, karena rumahnya terendam dan tidak bisa ditempati. Untuk bertahan hidup, hasil sumbangan yang didapatkan dari pengendara, dia manfaatkan untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan jajan anak-anak untuk sekolah.
“Kami tidur dan masak disini (tenda, red), sudah tiga hari ini. Kalau minta sumbangan ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan kami, dan juga jajan anak sekolah, kami mencari dak tahu lagi, karena kebun karet juga terendam, kami dak bisa motong,” katanya.
Ia juga menjelaskan, dalam pencahariannya melalui hasil motong karet, dalam sehari bisa menghasilkan uang sebesar Rp 100 ribu, namun dikarenakan banjir, warga tidak bisa memotong karet.
“Kami rugi satu hari Rp 100 ribu, kini nak motong parah nian dak bisa, karena terendam batangnyo,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Inul, mengatakan akibat banjir tersebut peralatan rumah mereka juga ikut terendam, dan alat elektronik banyak yang rusak. Selama banjir tersebut, ia menyebutkan hanya mendapatkan bantuan berupa perlap untuk tenda di pinggir jalan, beras 3 Kg, sarden dan juga mie instan.
“Mesin cuci rusak, selama ini kami hanya dapat bantuan perlap, beras 3 Kg, sarden sekok. Jadi mau tidak mau kami harus minta sumbangan di jalan,” pungkasnya. luk