Muarasabak, AP – Pemkab Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) setiap tahunnya, selalu memprioritaskan masyarakat miskin sebagai target utama kebijakan dan program yang ada. Namun angka kemiskinan di Tanjabtim semakin bertambah, puncaknya Kabupaten Tanjabtim ditetapkan sebagai kabupaten yang memiliki angka kemiskinan terbanyak se Provinsi Jambi.
Dari hasil survey sosial ekonomi nasional, yang dilakukan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada 2015 lalu. Terdapat sebanyak 180 jiwa masyarakat miskin di Tanjabtim, atau sebesar 14,17 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Tanjabtim.
“Saya kurang tahu juga dimana letak salahnya, padahal setiap tahun Pemkab selalu memiliki berbagai program dan kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan. Tapi kenyataannya angka kemiskinan di Tanjabtim terus bertambah setiap tahun, dari sekitar 12 persen kini bertambah menjadi 14 persen lebih,” papar Sekda Tanjabtim H. Sudirman.
Guna mengetahui akar permasalahan terkait kemiskinan di Tanjabtim, Pemkab Tanjabtim telah meminta pihak Litbangda untuk melakukan analisis dan kajian. “Apakah program dan kebijakan Pemkab yang tidak tepat sasaran, atau memang ada hal yang yang menyebabkan terus bertambahnya angka kemiskinan ini,” kata Sekda.
Sementara untuk menekan angka kemiskinan tersebut, Pemkab Tanjabtim telah mengambil kebijakan untuk melibatkan seluruh pejabat tinggi pratama yang ada di lingkup Pemkab Tanjabtim. Dimana satu pejabat tinggi pratama wajib mengayomi minimal satu keluarga miskin.
“Kebijakan ini telah berjalan mulai awal tahun ini, bantuan yang diberikan oleh tiap Kepala OPD dapat bermacam-macam. Mulai dari bantuan modal usaha, beasiswa, atau program lainnya yang ada di OPD tersebut,” jelas Sekda.
Selain itu lanjut Sekda, masyarakat miskin juga menjadi target atau sasaran utama berbagai program yang ada di tiap OPD. Baik itu peningkatan infrastruktur, program pertanian dan perkebunan, kesehatan, hingga program di dunia kependidikan.
“Misalnya kebijakan pembangunan tahun ini difokuskan di Kecamatan Mendahara dan Sadu, jadi masyarakat miskin di dua kecamatan ini menjadi sasaran utama seluruh program yang ada di tiap OPD,” tandasnya.
Sementara pihak Litbangda sendiri, belum dapat dikonfirmasi soal analisis dan kajian terkait penyebab terus bertambahnya masyarakat miskin di Kabupaten Tanjabtim. fni